Warga Perbatasan Adalah Jendela Bangsa, SPK Pastikan Beri Kesejahteraan

  • Whatsapp
Cagub SPK bersama warga di Betun, Kabupaten Malaka, NTT. (Foto: istimewa)

BETUN, BN – Calon Gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi menegaskan, masyarakat yang hidup di perbatasan harus sejahtera. Dengan demikian martabat bangsa akan terjaga. Masyarakat yang hidup di perbatasan adalah jendela bangsa yang akan dilihat oleh negera tetangga.

“Masyarakat di perbatasan adalah jendela bangsa bagi negera lain. Oleh karena itu pemerintah memiliki tugas untuk memberikan kesejahteraan kepada masyarakat di perbatasan. Itu akan menjadi tugas saya ketika menjadi Gubernur NTT. Saya tidak mau orang di negera sebelah melihat kita dalam kesulitan. Ini soal harga diri dan martabat bangsa sehingga apapun kita akan upayakan untuk membuat warga perbatasan sejahtera,” ujar Simon Petrus Kamlasi dalam acara silaturahmi keluarga di Betun, Kabupaten Malaka.

Read More

Orang Timor, kata Simon, Petrus Kamlasi harus memiliki tiga hal yang harus dimiliki untuk bisa sejahtera. Tiga hal tersebut yakni, orang Timor harus punya halaman, harus punya kebun dan harus punya kandang. Jika semua masyarakat di pulau Timor dan NTT pada umumnya memiliki halaman, kebun dan kandang maka kesulitan yang selama ini mengekang rakyat dalam keterbatasan akan segera terjawab.

“Halaman itu kita bisa tanam lombok, sayur, sirih dan lain-lain. Di kebun kita tanam berbagai kebutuhan pangan dan di kandang kita siapkan ternak kita. Kalau program makan gratis itu sudah berjalan maka kita tidak perlu beli sayur atau daging dari tempat lain lagi tapi di masing-masing rumah sudah ada. Jadi kalau ada yang mau berkeluarga, harus tanya dulu apakah dia punya kebun dan kandang. Kalau tidak punya itu jangan nikah dulu,” ujar SPK.

Ketua DPD PKS Kabupaten Malaka, Lorens Bria pada kesempatan yang sama mengatakan, sejak NTT ini dibangun, ini kali pertama rakyat Malaka didatangi oleh Putra Timor asli yang maju menjadi Calon Gubernur. Untuk itu dia meminta untuk tidak terjebak oleh isu pragmatis yang bisa menghalangi anak asli Timor untuk menjadi pemimpin.

“Dulu orang panggil kita Timor Kouk. Sekarang saatnya kita bersatu bahwa Timor Kouk itu tidak seperti yang orang omong. Kita punya putra Timor yang cerdas dan berprestasi. Jangan terjebak pada isu yang nanti membuat orang Timor tidak maju-maju. Beri tahu semua saudara, pilih orang Timor. Kita harus catat sejarah orang Timor pimpin NTT. Kita bisa. Kita sudah pilih orang lain untuk DPR tapi mereka khianati suara rakyat. Mereka rakus akan kekuasaan lalu mengkhianati suara kita. Jangan tertipu ulang-ulang oleh orang-orang yang sama,” tegasnya.

Sementara Ketua Tim Pemenangan Paket SIAGA, Kristo Blasin pada kesempatqn tersebut menyampaikan terimakasih kepada Simon Petrus Kamlasi yang telah memberi diri untuk berjuang membawa NTT yang maju dan mandiri. Dia berterimakaaih kepada semua orang Timor yang telah merelakan putra terbaik mereka untuk maju dalam kontestasi politik lima tahunan di NTT

“Saya berdiri mewakili orang flores. Terimakasih kepada SPK yang telah meminang orang Flores untuk memimpin NTT 5 tahun kedepan. Ini pemimpin yang rendah hati dan cerdas. Kalau orang Flores sudah mendukung SPK kenapa kita di Pulau Timor masih bimbang. SPK dikenal masyarakat karena apa yang telah dilakukan oleh SPK lewat Pompa Hidram,” ujar Kristo Blasin.

Kristo Blasin mengatakan, dirinya memilih mendukung Simon Petrus Kamlasi karena dia memiliki ketrampilan yang tidak bisa dipunyai orang lain dan dia akan menjadi solusi nyata bagi persoalan NTT. Itu ditandai dengan penghargaan rekor MURI yang diperoleh SPK.

“NTT butuh orang seperti ini. Bukan yang jago dari ruang-ruang ber-AC. Dia adalah eksekutor lapangan terhadap persoalan rakyat. Kita begitu tenang menikmati nista yang lekat untuk NTT. Dia mengorbankan diri untuk rakyat NTT. Ini pemberian diri yang hebat. Karena itu, saya di sini mewakili orang di Flores untuk mendukung SPK. Kita perlu kerjasama untuk memenangkan SPK untuk NTT yang lebih baik. Kehadiran SPK telah menyatukan orang Timor,” ujar Kristo Blasin. (*/BN)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *