BETUN, berandanusantara.com – Universitas Warmadewa (Unwar) Bali bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Malaka melalui Dinas Pariwisatanya menggelar lokakarya beetajuk “Kolaborasi Pengembangan Ekowisata Kabupaten Malaka”, di Betun, Kabupagen Malaka, Jumat (24/6/2022) belum lama ini.
Acara dibuka langsung oleh Bupati Malaka, dan dihadiri oleh Ketua DPRD Malaka beserta anggota, Forkompida Kabupaten Malaka, Organisasi Pimpinan Daerah (OPD), Akademisi, Para Camat, Tokoh Masyarakat, Kepala Desa, Pemerhati Pariwisata, dan masyarakat umum.
Ketua Panitia Lokakarya, Maria N. Luan, SP dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan lokakarya ini adalah mengembangkan budaya di Kabupaten Malaka yang berlandaskan pada ekowisata dan merumuskan fondasi pariwisata yang bermanfaat demi kemajuan budaya dalam pengembangan ekowisata berkelanjutan.
Narasumber dalam lokakarya ini adalah Kepala Dinas Pariwisata Kab. Malaka, Aloysius Werang, SH, MM., Akademisi Unwar, Prof. Aron Meko Mbete., Akademisi Unimor, Dr. Maria Magdalena Nahak, M.Hum., Akademisi Undana, Prof. Dr. Simon Sabon Ola, M.Hum., Ir. Pius Vianey Mutty, MS.,. Lokakarya ini dimoderatori oleh Herman Seran, BSc, MSc., yang merupaka praktisi dan pemerhati Pariwisata.
Rektor Unwar yang diwakili WR III Unwar, Dr. Ir. I Wayan Parwata, MT., IPU. ASEAN Eng., menyampaikan ucapan terima kasih atas penerimaan Tim Universitas Warmadewa. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari MoU antara Universitas Warmadewa dengan Gubernur NTT dan Pemkab Malaka dalam rangka peningkatan pariwisata di NTT.
Kegiatan ini diharapkan membuahkan hasil melalui langkah nyata antara Dinas terkait dengan Tim Lokakarya. Program ini diawali dengan berbagai kegiatan mulai dari Webinar, Lokakarya, dan Ecotour di Kab. Malaka. Visi Unwar yang berlandaskan ekowisata sesuai dengan lokakarya ini untuk pengembangan ekowisata di Kapupaten Malaka.
Peran Dinas terkait, akademisi, tokoh masyarakat, pemerhati pariwisata, dan masyarakat sangat penting dalam mempercepat pengembangan ekowisata. Dilihat dari potensi alam, budaya, dan masyarakat Kab. Malaka sangatlah besar dan dapat kita wujudkan sebagai Kabupaten dengan pariwisata berbasis ekowisata. Untuk mempercepat terwujudnya program ini, masih memerlukan identifikasi masalah, (potensi dan keunggulan), masterplan dan grand planning yang tepat sehingga mampu berkelanjutan.
Sesuai dengan obrolan bersama Bupati dan Dinas terkait di Kabupaten Malaka, pengembangan ekowisata ini agar difokuskan ke beberapa tempat walaupun di Malaka banyak tempat yang memungkinkan. Hal ini memiliki tujuan agar kita bisa terpusat dalam pengembangan daerah tersebut serta mampu lebih cepat dalam mewujudkannya.
Pada kesempatan itu, WR III berharap, peningkatan SDM warga Malaka sangat penting, belajar di Unwar, dan buat skripsi, tesis, dan disertasi tentang potensi dan ekowisata daerahnya, sehingga secara langsung mereka bangun ekowisata di daerahnya. Perlu spot-spot atraksi wisata yang akan dikembangkan dengan berbasis ekowisata, baik dalam jangka panjang, menengah, dan jangka pendek.
Pada kesempatan lokakarya ini, bapak WR III juga menyampaikan bahwa prodi arsitektur dalam beberapa waktu ini akan turun ke Malaka dalam kegiatan PKKM (WAPEK dan WAVI) dari Ristekdikti, dan Program LPDP bagi yg studi S2, serta beasiswa KIP kuliah.
Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH., MH., dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tim Universitas Warmadewa yang telah hadir dan turut memberikan kontribusi dalam pengembangan ekowisata di Kab. Malaka. Malaka sebagai salah satu kabupaten di NTT memiliki banyak tempat yang dapat dimanfaatkan sebagai pengembangan wisata berbasis ekowisata.
Pengembangan ini telah mulai dirancang oleh dinas terkait dan masih memerlukan kajian-kajian dari para ahli, akademisi, tokoh, dan pemerhati pariwisata, sehingga pengembangan ini menjadi tepat sasaran dan cepat dalam implementasinya. Harapanya dinas terkait bersama seluruh tim lokakarya agar terfokus ke beberapa daerah yang telah ditunjuk sehingga pengembangan ekowisata ini bisa efektif dan efesien.
Berbagai masalah yang nantinya ditemukan agar tidak menjadi penghambat dan tetap selalu berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan warga sekitar. Landasan hukum dalam pengembangan ini juga wajib diproses dan dipatuhi sehingga mampu meminimalisir permasalahan.
Berbagai kebijakan terkait pengembangan kabupaten Malaka juga tetap diinplementasikan khusunya dalam peningkatkan SDM melalui pendidikan. Pendidikan menjadi faktor penting karena berbagai pemikiran-pemikiran yang dituangkan dalam pembangunan Kabupaten Malaka hari dari kolaborasi dan tukar pikiran dari tokoh dan akademisi.
Bupati Malaka juga berharap kepada kadis pendidikan agar mengarahkan siswa sekolah-sekolah di Malaka melanjutkan study di Unwar baik tingkat S1, S2, dan S3. Acara Lokakarya juga diisi dengan penandtangan MoU antara Pemerintah Kabupaten Malaka dengan Universitas Warmadewa. (*/Humas Unwar Bali)