LARANTUKA, berandanusantara.com – Terik matahari sedikit agak menyengat siang itu, Jumat (4/5/2018) pekan lalu. Tiupan angin yang sepoi-sepoi pun tak mampu menghilangkan rasa panas yang cukup membuat gerah.
Menumpangi bis laut, sebutan masyarakat setempat untuk trasportasi antar pulau di kabupaten Flores Timur (Flotim), Cagub Benny K Harman menuju kecamatan Solor Barat untuk kampanye putaran ketiga.
Kala itu, BKH, panggilan akrabnya tidak sendiri. Ny Ernawati, istrinya, ikut mendampingi bersama rombongan lain dari koalisi partai pendukung yakni Demokrat, PKPI dan PKS, serta para pendukung lainnya.
Perjalanan dari dermaga Larantuka ke Solor Barat hanya memakan waktu kurang lebih 30 menit. Memang terbilang cepat. Namun, meski singkat, pemandangan pulau-pulau sepanjang perjalanan sangat menghibur penglihatan.
BKH nampak sangat menikmatinya. Begitu juga dengan istrinya. Raut wajah keduanya begitu memancarkan kebahagiaan. Sesekali keduanya mengabadikan pemandangan sepanjang perjalanan dengan kamera ponselnya.
Setelah berjalan singkat, tibalah di dermaga Solor Barat. Benny K Harman turun dengan langkah pasti. Istrinya Ny Ernawati menyusulnya dari belakang, diikuti rombongan lainnya secara berurutan dan langsung menuju lokasi tempat dilaksanakannya kampanye dialogis.
Tiba di tempat kegiatan, BKH dan rombongan diterima secara adat khas setempat. Usai ritual penyambutan, BKH kemudian dipersilahkan masuk ke “Lango”, sebutan untuk rumah adat setempat.
Tuan tana di rumah adat setempat, Yohanes Wisana Keban, kala itu, mengeluarkan ungkapan yang sangat menggetirkan hati dan telinga. Ungkapan itu terbilang sakral. Dan menurut Yohanes, pantang hukumnya untuk dilanggar.
“Di dalam rumah adat ini, kami siap mendukung Bapak (BKH) sebagai putra terbaik NTT,” ucap Yohanes.
Berbagai program paket Harmoni, tagline paslon cagub NTT nomor urut 3, dimata “Tuan Tana” sangat membantu dan dipercaya bisa membawa NTT keluar dari jerat kemiskinan. Selama menjadi anggota DPR RI, kata dia, BKH juga menjalankan perannya secara baik.
“Berkat kiprah pak Benny di komisi 3, NTT dikenal di kancah nasional. Kami bangga pak. Tidak sia-sia suara kami,” kata Yohanes.
Tidak sampai di situ. Sang “Tuan Tana” juga memandang BKH sebagai sosok yang memiliki integritas dan sudah teruji di kancah nasional. BKH tidak terlibat kasus korupsi, atau kasus apapun yang merusak integritas, apalagi moral.
“Kami percaya pak BKH bisa mengubah NTT karena tidak pernah terlibat kasus korupsi,” ucapnya.
Pernyataan-pernyataan sang “Tuan Tana” memang sarat makna. Sontak, masyarakat Pamakayo, ibukota kecamatan Solor Barat, yang ikut dalam sosialisasi bersama paket Harmoni menyatakan sikap yang sama. Mereka siap memenangkan paket Harmoni pada tanggal 27 Juni 2018 mendatang. (AM/tim)