LABUAN BAJO, BN — Bank Indonesia menginisiasi pelatihan UMKM yang berlangsung Kamis (16/3/2023) di Kawasan Wisata Gua Batu Cermin Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Kegiatan ini digelar dalam rangka mendorong pengembangan UMKM sebagai bentuk pendukung sektor pariwisata di Labuan Bajo yang merupakan salah satu dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan juga sebagai bentuk dukungan persiapan awal (front loading) KTT ASEAN Summit 2023.
Adapun pelatihan UMKM dan Inspirational Talk bertajuk ‘Sinergi Untuk Pariwisata Bangkit’ ini juga dirangkai dengan Sosialisasi Cinta Bangga dan Paham Rupiah, QRIS User Experiences serta Vaksin Booster tahap 2.
Yang membanggakan adalah, peserta dalam pelatihan ini, 76 UMKM binaan Bank NTT se-daratan Flores dari total 112 yang hadir. Mereka berkumpul di Labuan Bajo, dan dengan antusias mengikuti setiap materi yang disajikan oleh pemateri saat itu.
Untuk diketahui bahwa Bank Indonesia dalam suratnya kepada Bank NTT menegaskan, pengembangan UMKM setidaknya terdiri dari tiga (3) hal utama, yaitu Korporatisasi, Kapasitas dan Pembiayaan (KKP) sehingga UMKM binaan Bank NTT diminta hadir dalam Business Matching bagi UMKM tersebut.
Hadir saat itu Wakil Gubernur NTT Josef A. Nae Soi, Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Yohan, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi bersama Wakil Bupati Yulianus Weng, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT Donny H. Heatubun, Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Kemenkomarves Komas Harefa, Deputi Direktur Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia Lisa Khulasoh.
Sementara dari Bank NTT, hadir Kepala Divisi Mikro Kecil dan Konsumen Bank NTT Johanis Tadoe.
Wakil Gubernur NTT Josef A. Nae Soi (JNS) dalam sambutannya mengungkapkan, UMKM sebagai salah satu faktor penting mendukung pariwisata untuk peningkatan ekonomi. Beliau juga mengatakan, pentingnya membangun dan mengembangkan UMKM melalui sinergitas dan kolaborasi antara pegiat UMKM, bersama Pemerintah dan juga pihak perbankan.
“Karena itu saya minta setiap pegiat UMKM untuk menggunakan dengan baik momentum pelatihan UMKM dan pendampingan yang dilaksanakan ini. Juga memanfaatkan dengan baik pembiayaan ataupun CSR yang diberikan dari pihak perbankan agar digunakan dengan maksimal untuk pengembangan UMKM yang dikelola,”tegas Nae Soi.
“UMKM adalah komponen penting yang bisa menjadi magnet penggerak kunjungan wisatawan. Produk-produk UMKM dapat memicu kunjungan berulang wisatawan ke suatu daerah tertentu. Sebaliknya pariwisata merupakan pasar bagi produk-produk UMKM,” tambahnya.
Wagub JNS juga berpesan untuk meningkatkan dan mengembangkan UMKM, maka dalam membangun sinergitas dan kolaborasi juga harus dengan kesatuan yang solid dari semua pihak serta menciptakan suasana yang harmonis antara satu dengan yang lain.
Sementra itu Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Yohan pada kesempatan tersebut mengungkapkan apresiasi kepada pihak Bank Indonesia yang telah menyelenggarakan pelatihan UMKM tersebut.
“Patut kita beri apresiasi Bank Indonesia mendampingi serta melatih dan membina anak-anak muda kembangkan UMKM disini. Ke depannya, Kita ingin agar semua pasokan makanan di hotel yang ada di Labuan Bajo seperti sayur, telur, daging harus diproduksi dan berasal dari Manggarai Barat dan Provinsi NTT sendiri. Kita juga apresiasi karena di Labuan Bajo ini juga sudah dikembangkan hidroponik untuk produkai sayur dan buah yang melayani kapal-kapal pesiar yang ada di Labuan Bajo,” jelas Ahmad demikian dilansir release Biro AP Setda NTT.
Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi menjelaskan dalam pengembangan UMKM yang harus diperhatikan diantaranya skill, keramahan dan lingkungan yang bersih. Bahkan menurutnya, dengan diresmikannya ruas jalan Labuan Bajo – Golo Mori oleh Presiden Jokowi, menandai bahwa Labuan Bajo juga semakin siap dalam penyelenggaraaan KTT ASEAN Summit 2023.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT Donny H. Heatubu, menjelaskan, Pelatihan UMKM tersebut dilaksanakan sejak 15 Maret kemarin dengan diikuti oleh 112 UMKM dari berbagai bidang diantaranya bidang kuliner, wisata, kriya, swastra, dan pangan lokal.
Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan Kick Off Program Bank Indonesia Young Enterpreneur School (BI YES) 2023. Program ini juga akan membantu para pengusaha UMKM dalam pengembangan produk UMKM yang dipasarkan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Divisi Mikrokecil dan Konsumen Bank NTT Johanis Tadoe menyerahkan Kredit Merdeka kepada tujuh orang pelaku UMKM yang bergerak dalam berbagai bidang usaha. Kredit ini dihadirkan oleh Bank NTT untuk membantu pelaku UMKM yang baru mulai merintis usahanya ataupun yang mau melanjutkan dari sebelumnya dengan nilai yang bervariasi yakni Rp. 5 juta untuk pemula dan Rp 10 juta untuk tahap kedua. Adapun keuntungan dari kredit ini yakni tanpa agunan dan tanpa bunga. (*/BN)