KUPANG, berandanusantara.com – Sebagai salah satu upaya membangkitkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di tengah gempuran pandemi Covid 19, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dinahkodai Julie Sutrisno Laiskodat terus berkomitmen mempromosikan warisan budaya NTT khususnya tenun.
Meski keterbatasan anggaran, Julie Sutrisno Laiskodat selalu berinovasi dan mencari solusi terbaik dalam usaha agar dapat mempertahankan padat karya dan UMKM di masyarakat. Dengan menerapkan sistim pembelian tunai dimana produk yang sudah dibina difasilitasi melalui Dekranasda bersama Disperindag, langsung dibeli dan dipajang di dalam toko Dekranasda Provinsi NTT yang terletak di Kuanino, samping Bank Mandiri.
Tenun dari 21 Kabupaten dan 1 Kota diborong secara tunai agar keberlangsungan ekonomi tetap baik dan bisa tumbuh. Di tengah terjangan seroja dan belum selesainya pandemi covid-19, Dekranasda Provinsi NTT juga meluncurkan aplikasi E-Commerce. Platform digital yang menghadirkan dan mempromosikan semua produk lokal di NTT yang berasal dari 21 Kabupaten dan 1 Kota ini hadir berkat kejelian Julie Sutrisno Laiskodat, sekaligus merupakan jawaban atas kesiapan NTT memasuki era digital.
Begitu besar kecintaan Julie dengan didukung oleh program Bakti (Badan Aksesibilitas dan Teknologi Informasi) oleh Kementrian Kominfo, Julie ingin NTT bisa menjadi Provinsi terdepan dalam kesiapan memasuki era teknologi informasi. Bersama Johny Plate yang merupakan Menteri Kominfo, dan juga bersama-sama merupakan politisi Partai Nasdem terus gencar menyalurkan kebutuhan masyarakat mulai dari tingkat desa khususnya terkait penyediaan infrastruktur teknologi.
Contoh lainnya yang juga paling konkrit adalah ketika Julie juga dengan sigap menyiapkan semua potensi khususnya tenun, kelor, kopi, madu, rumput laut dan gula semut agar dapat dipromosikan secara nasional dan internasional debagai produk unggulan yang diandalkan.
Sebagai Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat, menghadirkan banyak inovasi di masa kepemimpinan suaminya Viktor Bungtily Laiskodat.
“Tahun pertama masa kepemimpinan kami 2019, melahirkan Toko Dekranasda, (one stop shoping of NTT), tahun 2020 kami kembali melahirkan inovasi berupa “Bacarita cafe” di Labuan Bajo. Kita juga harus menyelamatkan ekonomi di tengah pandemi, karena itu digagaslah e-commerce,” ungkap Istri Gubernur NTT Viktor Laiskodat itu.
Banyak prestasi yang sudah ditorehkan oleh Julie Sutrisno Laiskodat. Bukan sekedar prestasi di padat karya masyarakat melalui Dekranasda, tapi juga berprestasi di bidang pembentukan desa model melalui PKK dan bantuan melalui Komisi di DPR RI.
Menurut Julie, semua program dan inovasi yang dilahirkan melalui Dekranasda, PKK dan DPR RI merupakan chemistry yang terjalin dikarenakan Presiden Jokowi yang juga didukung oleh Partai Nasdem sangat gencar dengan gerakan Bangga Buatan Indonesia. Chemistry tersebut memudahkan semua program dari pusat maupun dinas bisa turun dan diterjemahkan secara lancar tanpa hambatan.
Perhatian lain yang ditunjukan Julie, antara lain dirinya pernah memborong 1000 tenun dari Kabupaten Sabu Raijua dengan harapan terus mampu memberikan kontribusi secara ekonomi kepada kelompok-kelompok penenun di desa-desa.
Begitu juga dengan bantuan-bantuan ke kelompok penenun yang gencar dilakukan adalah degan memberikan bantuan benang dan kebutuhan lainnya. Tidak hanya kelompok tenun ikat, kelompok tani dan nelayan jug sering dibantu melalui Komisi dalam kapasitasnya sebagai anggota DPR RI.
Tak sampai di situ, prestasi Julie dalam mendukung putra putri NTT agar dapat berprestasi dalam kompetisi di level nasional dan internasional juga sangat nampak. Buktinya, banyak putra putri NTT yang keluar sebagai juara di ajang-ajang bergengsi berkat polesan tangan dingin Julie Sutrisno Laiskodat. (*BN/Tim)