LABUAN BAJO, berandanusantara.com – PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) melakukan ekspansi bisnis yang luar biasa di awal tahun 2022.
Bertempat di Wae Rebo Restaurant, Sudamala Resort Labuan Bajo, Jumat (17/3/2022) pagi, berlangsung penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho dan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, capt. Hasan Sadili, S.SiT, MM.
Kedua belah pihak bersepakat untuk bekerja sama dalam sponsorship dan promosi sarana pendukung Waterfront Pelabuhan Labuan Bajo serta pemanfaatan layanan jasa bank.
Ikut menyaksikan momen itu, Direktur Teknologi Informasi dan Operasional, Hilarius Minggu, Direktur Kepatuhan, Christofel Adoe dan Komisaris Independen, Frans Gana. Dari pihak pemerintah hadir Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Ishak Nuka.
Kerja sama Bank NTT dan KSOP Kelas III Labuan Bajo meliputi beberapa hal. Yang pertama, sponsorship sarana pendukung Waterfront City pelabuhan Labuhan Bajo; Kedua, penyedian pelayanan jasa perbankan untuk sarana dan prasarana di bidang transportasi; Ketiga, pemanfaatan layanan dan jasa perbankan oleh KSOP Kelas III Labuan Bajo meliputi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), Pelayanan Pembayaran Tiket, Pembayaran Gaji, Pinjaman Pegawai, dan layanan jasa perbankan lainnya; Keempat, Pemanfaatan layanan dan jasa perbankan lainnya; Kelima, pelaksanaan promosi dan inklusi keuangan pada lokasi Waterfront City pelabuhan Labuan Bajo; Keenam, pemanfaatan Barang Milik Negara berupa tanah maupun bangunan dalam menunjang sarana dan prasarana Bank NTT.
Untuk diketahui, Waterfront City merupakan sebuah ikon baru penunjang pariwisata super premium di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Letaknya yang sangat strategis di tengah kota Labuan Bajo membuat obyek ini menjadi sentral kunjungan wisatawan. Waterfront Labuan Bajo digadang menjadi kota tepian air tercantik se-Indonesia dan berpotensi menjadi waterfront berkelas dunia.
Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho seusai penandatanganan MoU mengatakan, Bank NTT melihat ada potensi bisnis dalam kerja sama dengan KSOP Kelas III Labuan Bajo, terutama berkaitan dengan pengelolaan pelabuhan dan Waterfront City.
Dia merinci, potensi bisnis itu seperti akan adanya transaksi-transaksi mulai dari ticketing, parkiran ataupun jasa layanan perbankan yang dibutuhkan oleh setiap pengguna Marina, baik untuk trip perjalanan, ataupun spot wisata. Diakui bahwa Labuan Bajo merupakan destinasi wisata super premium yang didukung penuh Presiden RI Joko Widodo, sehingga kehadiran Waterfront City dan Marina bakal menjadi daya tarik tersendiri, karena kedua fasilitas ini akan menjadi pintu lalu lintas transportasi laut serta daya tarik bagi wisatawan.
“Waterfront City merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia, dan itu ada di Labuan Bajo. Di situ ada potensi bisnis, sehingga kita bekerja sama dengan KSOP Labuan Bajo untuk Bank NTT hadir di situ,” ujar Dirut Alex.
Ditambahkannya, Bank NTT akan menyiapkan layanan money changer, digital lounge, CRM (Costumer Relationship Management) untuk tarik dan setor tunai, serta wahana untuk UMKM binaan Bank NTT.
Pelayanan akan diberikan secara digital mulai dari ticketing gate, dan bahkan Bank NTT juga melihat potensi untuk menerapkan e-money. “’Misalnya orang yang mau berkantor atau pengunjung, mau parkir, bisa gunakan kartu dan tinggal top up saldo saja,” tambah Dirut Alex.
Ada kesepakatan terkait ruang bagi UMKM binaan Bank NTT. Dan akan diatur jadwalnya, sehingga semua pelaku UMKM secara bergilir mendisplay produk terbaiknya di Waterfront City.
“Jika wisatawan membutuhkan souvenir sebagai hadiah, maka UMKM Bank NTT hadir untuk menampilkan souvenir-souvenir terbaik yang bisa dibeli,” ujar Alex.
Bank NTT termasuk perusahaan yang beruntung bisa bekerjasama dengan KSOP Kelas III Labuan Bajo, karena diberikan privilege atau hak istimewa dalam kerja sama tersebut.
Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo capt. Hasan Sadili mengatakan, pihaknya menggandeng Bank NTT karena Bank NTT merupakan bank milik pemerintah daerah sehingga pihaknya berharap bank ini dapat berkontribusi dalam pembangunan, karena Labuan Bajo merupakan destinasi wisata kelas super prioritas.
Dalam pola kerja sama itu, Bank NTT akan membantu memberikan penyediaan sarana pendukung di area pelabuhan Labuan Bajo. “Baik itu pembatas area pelabuhan dan area publik, sarana prasarana penumpang seperti meja pelayanan, kursi di ruang tunggu penumpang, media center dan ruang VVIP yang nantinya akan kita buat di dalam gedung terminal pelabuhan Labuan Bajo,” jelas Hasan Sadili.
Dengan adanya kerjasama ini diharapkan bisa menjawab kerinduan masyarakat karena mereka sudah memiliki pelabuhan atau waterfront city yang lebih tertata dengan baik. Jika tak ada aral merintangi, rencananya sesuai dengan usulan sponsorship dan kerja sama, Bank NTT dan Pemerintah Provinsi NTT akan mendukung penataan Waterfront dengan nilai investasi sebesar Rp 2,4 Miliar. (*/BN/Humas Bank NTT)