
KUPANG, berandanusantara.com – Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi NTT merilis tingkat deflasi atau penurunan harga barang di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar 0,49 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 133,94.
Dibanding bulan sebelumnya yakni Agustus, NTT mengalami deflasi 0,29 persen. Dengan kata lain, terjadi penurunan IHK dari 134,61 persen pada bulan Agustus 2019 menjadi 133,94 pada bulan September 2019.
Kota Kupang dan Maumere yang menjadi sampel perhitungan BPS NTT juga mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,53 persen dan 0,24 persen.
Kepala BPS NTT, Maritje Pattiwaellapia menjelaskan, deflasi di NTT dipengaruhi adanya penurunan indeks harga pada tiga (3) kelompok pengeluaran yakni kelompok transportasi, bahan makanan dan perumahan.
“Transportasi 1,2 persen, bahan makanan 1,16 persen dan perumahan 0,09 persen. Ini tiga dari tujuh kelompok pengeluaran,” jelasnya saat memberikan keterangan pers, Selasa (1/10/2019) siang.
Sementara menurutnya, untuk kelompok pendidikan, kesehatan, sandang dan makanan mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,22 persen; 0,17 pereen dan 0,06 persen.
Dalam lima tahun terakhir, jelas kepala BPS NTT, tercatat di bulan September NTT mengalami tiga kali deflasi. Deflasi terbesar pada tahun 2018 sebesar 0,69 persen.
Sedangkan menurutnya, Kota Kupang dalam lima tahun terakhir juga mengalami tiga kali deflasi, dimana deflasi terbesar terjadi pada tahun 2018 sebesar 0,83 persen.
“Kalau Kota Maumere dalam lima tahun terakhir hanya satu kali deflasi yakni pada tahun 2019 sebesar 0,24 persen,” bebernya. (*AM/BN)