KUPANG, BN – Berbagai kegiatan mewarnai HUT ke-78 Kemerdekan RI di berbagai daerah. Tak terkecuali di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Aneka lomba hingga pertunjukan budaya menjadi konsep event di seluruh kelurahan yang ada di Kota Kupang. Beragam etnis pun ditonjolkan dalam event semarak HUT ke-78 RI di Kota Kupang.
Di Kelurahan Naikoten II, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, event pertunjukan budaya menjadi salah satu keunikan dalam pentas budaya pada Senin (7/8/2023).
Hal tersebut lantaran mayoritas warga di Kelurahan Naikoten II berasal dari Pulau Flores. Ada yang dari Kabupaten Ngada, Flores Timur, Lembata, Ende, hingga Sikka.
Event semarak HUT ke-78 RI tingkat Kelurahan Naikoten II dipusatkan di halamab Gereja St. Yoseph. Warga setempat pun antusias dalam event tersebut.
Penjabat Wali Kota Kupang George Hadjoh dalam sambutannya mengatakan event budaya di tiap kelurahan, dilaksanakan dengan tujuan menunjukan pada Indonesia, bahwa NTT kaya keragaman budaya.
Menurut dia, dalam festival budaya yang akan menjadi agenda tahunan dengan berbagai pertunjukan keragaman adat dan budaya, guna menjaga kekayaan dan kearifan lokal yang multi kultural, festival yang diinisiasi diselenggarakan di seluruh kelurahan tersebut, menjadi tempat pembentukan karakter dan mental berbudaya sebagai warisan yang patut dilestarikan.
Selain itu, tujuan penyelenggaraan festival budaya menjadi wadah menggerakan ekosistem ekonomi khususnya bagi pelaku Usaha Mikro,Kecil dan Menengah (UMKM).
“Selaku Pj Walikota, saya berharap semua kelurahan bangkit dan mendorong seluruh potensi budaya yang ada, juga kolaborasi dengan UMKM untuk menggerakan ekonomi masyarakat,”tambah George.
Lurah Naikoten 2, Konstantini Adam, mengatakan, Festival budaya tingkat kelurahan yang mengangkat budaya Flores khususnya di kelurahan Naikoten 2, sebagai atraksi seni dan bentuk refleksi semangat kebersamaan dalam keragaman didalam komunitas masyarakat, sekaligus membangun semangat keberlanjutan pembanguan Kota Kupang yang lebih maju.
“Ini juga sebagai bentuk menjaga keharmonisan dalam perbedaan untuk terus mengupayakan kesatuan dan persatuan,”kata Konstantini.
Ketua Panitia Festival Budaya Kelurahan Naikoten 2, Tiago Hornai, mengatakan, festival budaya yang mengangkat etnis Flores, menunjukkan rasa kebersamaan dalam kerja kolaborasi seluruh elemen masyarakat yang beragam, membentuk harmoni dalam perbedaan adat dan budaya yang kaya filosofi persatuan dan kesatuan.
“Festival budaya dengan etnis Flores, menunjukkan harmoni dalam perbedaan adat dan budaya yang kaya filosofi persatuan dan kesatuan,”kata Hornai.
Festival budaya kelurahan Naikoten 2 digelar selama tiga hari, diisi dengan berbagai atraksi seni dan tarian dari seluruh pulau Flores, lomba nyanyi dan fashion show bagi dewasa dan Lanjut Usia (Lansia) serta berbagai lomba olahraga. (*/HN)