ENDE, berandanusantara.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat dalam agenda kunjungan kerjanya di Lembata dan daratan Pulau Flores menyempatkan diri meresmikan Kantor Fungsional Moni yang merupakan bagian dari Bank NTT Cabang Ende, Senin (12/4/2022) pagi.
Peresmian itu ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita, serta peninjauan berbagai fasilitas di dalamnya. Gubernur saat peresmian itu didampingi Bupati Ende Djafar Achmad, Wakil Bupati Erik Rede, Dirut Bank NTT Harry Aleksander Riwu Kaho, para Staf Khusus Gubernur, serta sejumlah pimpinan OPD lingkup provinsi NTT.
Gubernur Viktor pada kesempatan itu mengatakan desain pembangunan ekonomi kedepan harus diperkuat pada sektor UMKM. Saat ini menurutnya, perbankan di seluruh dunia sangat serius mengurus UMKM, contohnya Bank Of Washington di Amerika Serikat, yang saat ini sedang konsen merubah dirinya menjadi Bank UMKM.
“Jadi dunia saat ini sedang merujuk ke UMKM. Pesannya, UMKM adalah salah satu usaha yang mengangkat semua potensi lokal. Kita punya kekayaan alam yang dikerjakan oleh rakyat itu sendiri. Itu baru namanya ekonomi rakyat. Dari ekonomi rakyat itu nantinya menjadi penyangga pertumbuhan ekonomi daerah dan negara,” ujar Gubernur.
Apabila kekayaan alam itu dikeolala secara baik, kata Viktor, maka tentu saja NTT tidak perlu lagi menjadi ketergantungan dengan produk dari luar. Karena menurutnya, setiap tahun NTT membeli berbagai produk dari luar dengan mengeluarkan uang yang nilainya sangat fantastis yakni mencapai Rp13 Triliun.
“Dengan hadirnya Bank NTT di Moni, harus mulai memberdayakan UMKM di Moni dan sekitarnya. Mendesain produknya seperti apa dengan melibatkan berbagai pihak termasuk pemerintah desa, pengusaha dan Off Taker di dalamnya,” imbaunya.
“Setelah itu kita dorong ke sistem penjualan berbasis online melalui marketplace. Jadi hadirnya Bank NTT di sini harus berfungsi seperti itu. Laporan keuangan setiap enam bulan itu bukan hanya laporan tansaksi keuangan saja, namun terkait juga dengan pendampingan terhadap UMKM yang priduknya sudah bisa dijual ke luar NTT,” tandasnya.
Dia juga mengimbau agar Bank NTT harus diberdayakan sesuai fungsinya, yakni pembangunan ekonomi rakyat bisa berkembang bersama dengan visi pemerintah.
Sementara Direktur Utama Bank NTT Harry Aleksander Riwu kaho menjelaskan, sesuai Undang-undang Perbankan dan Peraturan OJK, dalam sebuah lembaga perbankan yang beroperasi di dalamnya ada beberapa kategori yakni Kantor Pusat, Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Fungsional.
Kantor Fungsional, menurutnya, berfungsi melaksanakan intermediasi bank yakni menghimpun dan menyalurkan dana. Skala untuk kantor fungsional itu selaras dengan program Gubernur NTT untuk membangkitkan UMKM.
“Pandemi membuktikan bahwa UMKM memiki daya tahan, daya tumbuh dan daya saing untuk menopang perekonomian di Kabupaten Ende, NTT bahkan Indonesia. Kehadiran Bank ini bagi pemerintah memiliki dua fungsi yakni mengendalikan menstabilkan pertumbuhan dan kekuatan ekonomi,” jelasnya.
“Bagi masyarakat, tentu pendekatan pelayanan bagi jasa layanan perbankan. Dan juga bagi dunia usaha, yakni kolaborasi dan partisipasi yang aktif dengan memanfaatkan potensi yang ada termasuk akan mengakselerasi berbagai kekuatan sumber daya berbasis potensi unggulan daerah, yang berguna bagi pembangunan daerah,” sambungnya.
Kehadiran Kantor Fungsional Moni, lanjut Riwu Kaho, merupakan yang ke-222 di seluruh NTT, serta yang ke-14 di Kabupaten Ende.
“Kami juga terus melakukan survei, kajian dan riset untuk kantor bank NTT bisa hadir di berbagai titik potensial untuk membantu dalam hal akselerasi atau gerakan kebangkitan NTT menuju sejahtera,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Bank NTT telah bekerja sama dengan Visa yang memudahkan wisatawan asing bisa bertransaksi kemanapun melalui Bank NTT, khususnya di Kantor Fungsional Moni. Apalagi Moni menjadi tempat transit bagi para wisatawan yang hendak berkunjung ke Danau kelimutu. (BN)