KUPANG, berandanusantara.com – PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) terus menunjukan prestasi membanggakan. Lewat berbagai terobosan dan inovasi, Bank NTT mampu meningkatkan kinerja keuangannya. Pengakuan pun datang dari Bank Indonesia yang memberikan dua penghargaan sekaligus kepada bank bermoto “Melayani Lebih Sungguh” itu.
Penghargaan diserahkan langsung Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, Rabu (24/11/2021). Sementara yang menerima penghargaan mewakili Bank NTT yakni Direktur Teknologi Informasi dan Operasional Hilarius Minggu.
Bank kebanggaan masyarakat NTT ini mendapat apresiasi dari Bank Indonesia sebagai PJSP Bank Pendukung Implementasi QRIS Terbaik Tahun 2021. Sedangkan penghargaan kedua, yakni Bank NTT Kantor Cabang Khusus (KCK) sebagai bank penarik Uang Pecahan Kecil Terbanyak di NTT Tahun 2021.
Terpantau media ini, penyerahan penghargaan dilakukan pada moment ‘Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021’ yang dilaksanakan Rabu pagi secara hybrid. Yakni online maupun on site. Pertemuan on site dilaksanakan di Ruang Nemberala kantor BI Perwakilan NTT di Jl. El Tari dengan dihadiri pimpinan BI NTT, Gubernur NTT yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata, Sony Libing, Direktur Teknologi Informasi dan Operasional, Hilarius Minggu dan sejumlah pejabat lainnya.
Adapun thema yang dipakai dalam pertemuan ini yakni ‘Bangkit dan Optimis: Sinergi dan Inovasi untuk Pemulihan Ekonomi’.
Pada sesi penyerahan penghargaan, MC memanggil tujuh lembaga yang dinilai berhasil dalam pelayanannya baik itu lembaga jasa keuangan maupun secara individu. Kepala KCK Bank NTT, Sony Pellokila adalah yang pertama dipanggil untuk menerima penghargaan kategori sebagai bank penarik Uang Pecahan Kecil Terbanyak di NTT Tahun 2021.
Menyusul kategori Bank NTT sebagai PJSP Bank Pendukung Implementasi QRIS Terbaik Tahun 2021, yang diterima oleh Direktur Teknologi Informasi dan Operasional, Hilarius Minggu. Kedua penghargaan, diserahkan oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, diiringi tepukan tangan tamu undangan yang hadir.
Dalam sambutannya, I Nyomnan Ariawan Atmaja beberapa kali menyebut nama Bank NTT, yang sudah memberi kontribusi besar dalam beberapa program untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi di NTT. Ekonomi NTT triwulan III menurutnya tercatat tumbuh 2,37% (YoY). Pertumbuhan ini lebih kecil dari nasional, yang tumbuh 3,51% (YoY). Adapun perekonomian NTT di triwulan ini tumbuh melambat dari triwulan sebelumnya akibat Covid sehingga pemerintah menerapkan PPKM.
“Secara umum inflasi meningkat sejalan dengan membaiknya permintaan masyarakat pasca pemulihan ekonomi. Kami tentu sangat mengapresiasi seluruh upaya yang dilakukan bersama baik oleh TPID, baik provinsi maupun kabupaten/kota dalam mengimplementasikan pengendalian inflasi melalui kerangka 4K yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif,” jelas Nyoman sembari menambahkan, walaupun terjadi badai Seroja pada April lalu yang mana Seroja ini mendorong inflasi naik tajam, yakni 0,82%.
Namun berkat koordinsi TPID yang kuat sehingga inflasi melandai menjadi 1. Ini diimplementasikan melalui kegiatan high lecel meeting baik tingkat provinsi maupun Kota Kupang. “Pada 2021 TPID NTT juga terpilih menjadi salah satu nominator TPID terbaik dalam seremoni TPID Award tahun 2020,” tambah Nyoman lagi.
Di bidang pengelolaan uang rupiah, BI terus berupaya memenuhi kebutuhan uang di masyarakat dalam kondisi yang layak edar termasuk BI juga ada di 9 kas titipan yang tersebar di seluruh Provinsi NTT mencaai Rp 2,23 T.
“Dan tadi pada saat pertemuan tahunan di kantor pusat, kita mendapat apresiasi karena kas titipan yang ada di Sumba dan dikelola oleh Bank NTT,”ungkap Nyoman disambut tepuk riuh hadirin yang memenuhi ruangan di kantor BI itu. Tak hanya itu melainkan Nyoman juga mengurai bahwa adapun jumlah uang yang masuk di NTT terhitung hingga triwulan III, mencapai Rp 5,91 T dengan pengelolaan uang keluar mencapai Rp 3,92 T.
“Karena itu BI menyampaikan terimakasih kepada Bank NTT dan BRI sebagai bank pengelola kas titipan sekaligus Brimob, Polairud, ASDP, Pelni dan maskapai atas dukungan dan kerjasamanya mendukung uang rupiah layak edar,” ujar Noman. (*/BN/MDS)