JAKARTA, berandanusantara.com – Perkumpulan Rote Bersatu (PRB) kembali menggelar pagelaran budaya pulau Rote di Jakarta pada Minggu (24/04) di Auditorium FK UKI, Jakarta Timur. Acara ini dilakukan bertepatan dengan perayaan Paskah bagi umat Kristiani yang berlangsung pada, Minggu (17/4/2022).
Pagelaran Budaya Rote pertama kali dilakukan PRB pada tiga (3) tahun lalu yakni 2019 lalu, dan sempat tertunda acara pagelaran secara offline dikarenakan pandemi merebak. Pagelaran Budaya Rote sendiri dilakukan untuk menjalin silatuhrami terutama untuk Masyarakat Pulau Rote (NTT) serta melestarikan budaya Rote.
Pendeta Yandri Manobe dalam pemberitaan firman Tuhan menekan tentang identitas diri. Menurutnya kebangkitan Yesus Kristus para umat harus menjadi ciptaan yang baru, namun tidak kehilangan jati identitas diri.
Selain itu, dalam sebuah perkumpulan ia juga menekan tentang hubungan yang harmonis antara sesama anggota. “Semakin dekat (seseorang) dengan Tuhan, semakin dekat dia dengan orang-orang yang ada (di sekitarnya). Masa hubungan kita dengan Tuhan, mempengaruhi hubungan kita dengan Tuha. Yang akan bikin rusak di PRB ialah orang tidak punya kedekatan dengan Tuhan.”
Sebagai akhir dari khotbahnya, ia menekan bahwa kebangkitan Yesus kristus harus berlaku dalam organisasi. Sebab, mengelola persekutuan harus sama seperti membuat kolak, meski terdiri dari beragam buah-buahan. Namun, tidak dinikmati secara terpisah, melainkan bersama karena memiliki cita rasa yang berbeda.
Sementara itu, Ketua Umum Komunitas PRB Vicoas T.B Amalo dalam sambutannya mengatakan di momen kebangkitan Yesus, sebagai bentuk pelayanan terhadap sesama. Hal itu bahkan telah dibuktikan terutama saat badai siklon seroja melanda NTT. PRB bekerja sama dengan sejumlah dalam pelayanan kemanusiaan di Rote.
Dalam kegiatan itu dihadiri oleh lebih dari seribu perantau asal Rote di Jabodetabek, Bandung , Bali dan Papua dan perwakilan masyarakat kabupaten lain se NTT. (*/BN)