JAKARTA, berandanusantara.com – Perkumpulan Rote Bersatu (PRB) memberikan penghargaan khusus bagi para Tokoh asal Rote dalam kategori Lifetime Achievement Award 2022. Penghargaan itu berlangsung di Auditorium FK UKI, Jakarta Timur pada, Minggu (24/4/2022).
Menurut Ketua Umum Perkumpulan Rote Bersatu ( PRB ) Vicoas T.B Amalo, penghargaan terhadap sejumlah tokoh budaya itu dilakukan sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi yang telah diberikan para Tokoh tersebut untuk seni, budaya dan kemajuan Rote. “Mereka adalah tokoh-tokoh yang sudah berperan dalam memajukan Rote, baik dalam seni, budaya dan kemajuan Rote,” kata Vico Amalo melalui wawancara langsung, pada Senin (25/04) di Jakarta.
Ke depan, kata Vico, PRB akan terus memberikan penghargaan bagi para tokoh yang telah berkontribusi dalam kemajuan Rote, baik dalam kesenian, budaya, pembangunan Kota/Kabupaten, dan lainnya.
Lifetime Achievement Award 2022 tersebut diberikan kepada yang pertama Yusuf Nggebu sebagai Tokoh Budaya Rote karena dinilai sebagai maestro Sasandu dan pendiri sanggar Sarisandu..
Selanjutnya, Jackob Hendrik Ayub Bullan sebagai Tokoh Seni Rote. Kontribusi Hendrik Bullan karena telah mengenalkan Sasando kepada dunia internasional. Kemudian, Johny Hendrik Seme sebagai Tokoh Seni Modern Rote, yang telah menciptakan lagu daerah berbahasa Rote dan menjadi penyanyi kelas nasional.
Dan terakhir Letjen (Purn) Julius Henuhili sebagai Tokoh Kemajuan & Pembaharuan Rote. Henuhili dinilai berperan sangat aktif dalam pembentukan Kabupaten otonomi baru Rote Ndao.
Selain pembagian Lifetime Achievement Award 2022, PRB juga mengumumkan juara lomba Foti 2022, yang dihadiahi kepada juara satu (1) Bliandry Saputra TaloManafe dengan total hadiah Rp2 Juta. Selanjutnya, juara dua (2) kepada Yusri Harianto Ka, dengan total hadiah Rp1.500.000. Sementara juara tiga (3) diberikan kepada Novren Kanadjara dengan total hadiah Rp1 Juta. Dan terakhir, juara favorit diberikan kepada Filmon TaloManafe dengan total hadiah Rp500 ribu.
“Lomba Foti tersebut diikuti oleh sekitar 135 orang peserta. Harapan kami lomba Foti ini bisa menjadi penyemangat untuk generasi muda untuk tetap mempertahankan budaya Rote,” ungkap Ayub Haning, Ketua Dewan Juri. (*/BN)