KUPANG, berandanusantara.com – Perhatian PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) terhadap para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mendapat apresiasi positif.
Kegiatan Dapur UMKM yang digelar setiap hari sabtu rupanya membawa dampak yang cukup baik. Apalagi, dengan wadah tersebut berbagai produk lokal bisa diperkenalkan dan siapapun bisa langsung membelinya.
“Kami para pelaku UMKM sangat terbantu dengan kegiatan Dapur UMKM Bank NTT,” ungkap Yustin S. Sadji, ketua kelompok Lobar Maju, Sabtu (1/12/2018), di sela-sela kegiatan.
Selama ini, menurut Yustin, dia bersama kelompok binaannya merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan kredit yang disalurkan Bank NTT. Dia juga merasakan betul perhatian Bank NTT mendukung usaha mikro di NTT.
“Bank NTT adalah Bank lokal milik masyarakat NTT. Tentunya juga lebih memahami kebutuhan masyarakat lokal,” ungkapnya.
Direktur Pemasaran Dana Bank NTT, Aleksander Riwu Kaho mengatakan pihaknya akan secara berkelanjutan mendorong pengembangan UMKM di provinsi Nusa Tenggara Timur, khususnya berbagai olahan berbahan lokal.
“Para pelaku UMKM akan didorong agar memperkuat kapasitas produksinya sehingga bisa disuplai di seluruh pelosok NTT,” ungkap Aleks.
Salah satu yang dipasarkan dalam kegiatan Dapur UMKM Bank NTT adalah berbagai olahan kelor. Sebagaimana target gubernur NTT, Viktor Laiskodat dengan pengembangan satu juta hektar tanaman kelor, bank NTT pun turut mendukungnya.
Berbagai olahan dengan bahan dasar kelor seperti kripik kelor, stik kelor, gula kelor, teh kelor dan puding kelor bisa dijumpai masyarakat umum di Dapur UMKM Bank NTT. Harganya pun masih terjangkau pada kisaran Rp10 ribu hingga Rp25 ribu.
Selain produk Kelor, kelompok UMKM binaan Bank NTT yang berpartisipasi dalam kegiatan Dapur UMKM Bank NTT menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat seperti Telur, Bawang, Abon, dan aneka sayuran dengan harga terjangkau. (AM)