KUPANG, berandanusantara.com – Masalah stunting (gangguan pada pertumbuhan anak) di Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat.
Tahun 2019, pemerintah pusat melalui Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman NTT, akan memberikan bantuan kepada sejumlah desa untuk pembangunan sanitasi yang layak.
Bantuan yang akan diberikan berupa dana bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dan kali ini masing-masing 10 desa dari tiga kabupaten yakni Timor Tengah Selatan (TTS), Belu dan Ngada akan mendapatkan bantuan tersebut.
Kasatker PPLP NTT, Ir. I Wayan Krisna Wardana, MT, Rabu (12/12/2018) menjelaskan, alasan bantuan diberikan berupa pembangunan sanitasi karena salah satu penyebab stunting adalah pada sanitasi yang buruk, dimana air limbahnya pun tidak bagus.
“Akses untuk seseorang buang kotoran tidak bagus. Sehingga menimbulkan lingkungan yang juga kurang sehat,” jelas dia.
Menurut Wayan, bantuan diberikan berupa dana yang langsung diserahkan kepada desa. Masing-masing desa akan diberikan dana sebesar Rp350 juta dan dikelolah langsung oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang akan dibentuk pemerintah desa.
“Pihak Satker kami hanya membantu tenaga teknik,” ungkap dia.
Dia menambahkan, bantuan pembangunan sanitasi ini juga merupakan perwujudan dari niat program presiden Jokowi, dimana desa-desa yang mengalami stunting ditangani secara baik oleh semua stakeholder.
“Penentuan desanya juga berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan RI,” pungkas dia. (AM)