KUPANG, berandanusantara.com – Pemerintah Kota Kupang, Selasa (15/3/2022), menyerahkan dana penyertaan modal sebesar Rp10 Miliar kepada PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT).
Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Kupang Jefirtson Riwu Kore kepada Direktur Utama Bank NTT Harry Aleksander Riwu Kaho, di ruang Garuda, Kantor Wali Kota Kupang.
Dengan penambahan penyertaan modal Rp10 Miliar tersebut, maka total penyertaan modal dari Pemerintah Kota Kupang kepada Bank NTT menjadi Rp110 Miliar. Deviden yang telah diperoleh Pemkot Kupang dari penyertaan modal ke Bank NTT mencapai Rp155 Miliar.
Wali Kota Kupang pada kesempatan itu memuji kinerja Bank NTT pada masa kepemimpinan Dirut Harry Aleksander Riwu Kaho saat ini. Wali Kota bahkan mengaku bangga dengan berbagai prestasi dan keberhasilan yang diraih Bank NTT.
“Sebagai Pemegang Saham, saya menyampaikan terima kasih atas prestasi kerja Bank NTT. Kami sangat bangga, karena kemajuan Bank NTT sangat berarti bagi pembangunan di Kota Kupang,” ujar Wali Kota yang akrab disapa Jeriko itu.
Selain itu juga, lanjut Wali Kota Kupang, di tengah gempuran pandemi Covid-19 yang melanda dengan restrukturisasi di bidang kredit yang menjadi sumber utama perbankan, namun Bank NTT tetap dapat menghasilkan sesuatu yang luar biasa.
“Ini menandakan bahwa berbagai langkah dan program Bank NTT sudah pada trek yang benar sehingga prestasi ini bisa tercapai. Begitu juga dengan transformasi digitalnya. Sudah sangat luar biasa,” tandas Wali Kota Kupang.
Sementara Dirut Bank NTT Harry Aleksander Riwu Kaho pada kesempatan itu melaporkan bahwa dalam kurun waktu dua bulan pada tahun 2022 ini, laba Bank NTT telah telah mencapai Rp98 Miliar. Menurutnya, optimisme yang terbangun selama ini memberikan dampak yang sangat luar biasa terhadap penataan kelembagaan dan kinerja.
“Langkah-langkah pembenahan dan penguatan SDM, refocusing bisnis dan revitasliasasi berbagai unit menjadi bagian dari strategi manajemen untuk mencapai kinerja yang membanggakan,” jelas Riwu Kaho.
Riwu Kaho menjelaskan, bantalan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal pada Bank NTT berada pada level yang sangat sehat yakni 25 persen dari ketentuan 8 persen ditambah toleransi 3 persen atau total 11 persen. Rasio kecukupan modal ini sangat penting bagi lembaga perbankan bisa terhindar dari berbagai resiko.
Dengan kekuatan rasio kecukupan modal yang dimiliki Bank NTT cuku kuat dan ekspansi kredit yang sangat agresif, tambah Riwu Kaho, berbagai resiko yang dialami selama masa pandemi Covid-19 bisa diminimalisir. Termasuk, kehilangan peluang pendapatan karena kebijakan restrukturisasi kredit yang perbulannya bisa mencapai Rp40 Miliar.
Pada kesempatan itu, Riwu Kaho berjanji bahwa Bank NTT akan terus memaksimalkan kontribusi terhadap pembangunan daerah lewat berbagai langkah. Semisal, melalui festival binaan Bank NTT yang telah berhasil dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Disamping itu, melalui pemberdayaan UMKM melalui Kredit Mikro Merdeka serta CSR.
“Lewat kepercayaan yang diberikan oleh seluruh pemegang saham dan masyarakat, kami berkomitmen akan terus memaksimalkan kinerja agar dapat dipertanggunjawabkan demi kemajuan daerah,” pungkasnya.
Hadir dalam penyerahan penyertaan modal tersebut Sekda Kota Kupang Fahrensy Funay, Direktur Kepatuhan Bank NTT Christofel Adu, Kepala Kantor Cabang Utama Bank NTT Boy Nunuhitu, Wakil Kepala Cabang Utama Bank NTT Soleman Bisilisin, serta sejumlah pejabat lingkup Sedta Kota Kupang. (BN)