KUPANG, BN – Pemerintah Kota Kupang terus berupaya mencari solusi terhadap permasalahan sampah yang menjadi perhatian utama di kota ini. Dalam rangka memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menerima audiensi Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi NTT di Kantor Wali Kota Kupang. Pertemuan ini membahas strategi penanganan sampah secara lebih efektif dan berkelanjutan. Hadir dalam audiensi ini Ketua FPK NTT, Ir. Theodorus Widodo, bersama jajaran pengurus dan Ketua Satgas Peduli Lingkungan FPK Provinsi NTT, Theo da Cunha.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Kupang menegaskan komitmennya untuk mendukung berbagai inisiatif yang bertujuan membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan sampah. “Kami sudah memiliki roadmap penanganan sampah, dan ini menjadi salah satu fokus utama sejak sebelum saya terpilih. Kami ingin memastikan setiap RT di Kota Kupang memiliki fasilitas tong sampah yang memadai,” ujar dr. Christian Widodo.
Sebagai langkah konkret, Pemkot Kupang menyiapkan program penyediaan tong sampah di seluruh RT. Dengan jumlah sekitar 1.300 RT, setiap RT akan menerima satu tong sampah plastik berwarna hijau atau kuning guna mempermudah warga dalam membuang sampah secara terorganisir. Sampah yang terkumpul nantinya akan diangkut menggunakan motor listrik ke kelurahan, di mana setiap kelurahan akan memiliki kontainer sampah besar.
Selain itu, di tingkat kecamatan akan dibangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) untuk mengolah sampah secara terstruktur. Sampah organik akan diolah menjadi pupuk atau maggot, sementara sampah anorganik akan diubah menjadi produk seperti batu bata, arang, atau bahan bakar alternatif.
Keterlibatan Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah
Wali Kota Kupang menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan kota. “Masyarakat akan diatur untuk membuang sampah ke tempat yang telah disediakan di RT masing-masing, dan sampah tersebut akan diproses lebih lanjut di TPST,” tambahnya. Pemkot juga akan memberikan edukasi kepada warga tentang pentingnya pemilahan sampah sejak dari rumah. Warga diminta memilah sampah ke dalam tiga kategori: sampah basah, sampah plastik dan kaca, serta sampah kertas dan tisu.
Wali Kota Kupang mengajak FPK untuk berkolaborasi dalam mendukung program ini, terutama dalam penyediaan tong sampah dan pengolahan sampah di tingkat kecamatan. “Kami sangat terbuka jika FPK bisa membantu Pemkot dalam penanganan sampah ini. Kami juga tengah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk bank yang siap membantu dalam penyediaan kontainer besi di 51 kelurahan serta dukungan CSR untuk pembangunan TPST di tingkat kecamatan,” jelasnya.
Gebyar Bersih Sampah
Ketua FPK NTT, Ir. Theodorus Widodo, menegaskan bahwa inisiatif ini bukan hanya tentang kebersihan lingkungan, tetapi juga membangun sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta dalam menciptakan kota yang lebih bersih dan nyaman. “Kami berharap aksi ini menjadi contoh nyata kerja sama dalam mengelola sampah dan bisa berkelanjutan,” ujarnya.
Sebagai langkah awal, lebih dari seribu orang akan berpartisipasi dalam aksi “Gebyar Bersih Sampah” pada 12 April 2025. Kegiatan ini akan melibatkan berbagai komunitas, termasuk karang taruna, kios-kios sepanjang jalan, serta masyarakat umum. Dalam aksi ini, akan disumbangkan 40 tong sampah plastik yang ditempatkan di titik-titik strategis Kota Kupang. Setiap tong akan diberi label dengan nama penyumbang, baik individu maupun paguyuban.
Program ini juga melibatkan koordinasi dengan kelurahan, RT, RW, serta toko-toko di sepanjang jalan. Untuk memastikan kebersihan tetap terjaga, tong sampah baru akan dipasang dengan rantai agar tidak mudah dipindahkan.
Ketua Satgas Peduli Lingkungan FPK NTT, Theo da Cunha, menyampaikan bahwa salah satu tantangan utama dalam pengelolaan sampah adalah jadwal pembuangan yang tidak teratur. Oleh karena itu, ia mengusulkan adanya jadwal pembuangan sampah yang jelas di setiap kelurahan guna mencegah sampah berserakan di tempat umum.
“Ini adalah langkah yang sangat baik untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Kami mendukung penuh program ini dan akan berusaha memastikan masyarakat terlibat aktif dalam menjaga kebersihan,” tutup Theo da Cunha. (*/BN)