Partai Gerindra NTT Mulai Pasang Kuda-kuda, Siap Rebut Kembali Kursi DPR RI

  • Whatsapp
Para tokoh yang dipastikan maju sebagai bakal calon anggota DPR RI dapil NTT II dari Partai Gerindra. (Foto: istimewa)

KUPANG – Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) kini nampak bersemangat menghadapi pemilihan umum serentak tahun 2024 mendatang. Partai besutan Prabowo Subyanto itu mulai pasang kuda-kuda. Bahkan secara terbuka telah berani mengumumkan nama bakal calon DPR RI yang notabenya didominasi para tokoh beken di NTT.

Tidak mengherankan, jika semangat itu mulai ditumbuhkan kembali, mengingat partai Gerindra tidak memperoleh kursi di DPR RI dari Nusa Tenggara Timur (NTT) baik dapil I maupun dapil II.

Read More

Khusus Daerah Pemilihan NTT II yang meliputi Kabupaten/Kota se pulau Timor, Kabupaten se pulau Sumba, Kabupaten Rote Ndao dan Kabupaten Sabu Raijua, Partai Gerindra harus mengakui ketangguhan partai-partai lain terutama Partai NasDem dan PDIP yang sama-sama berhasil merebut 2 kursi ke Senayan pada Pemilihan Legislatif 2019 silam. Pada perhitungan akhir, Partai Gerindra harus mengakui keunggulan tipis dari kursi ke dua PDIP.

PDIP kemudian menempatkan nama Ansy Lema sebagai Anggota DPR RI perebut kursi kedua mengalahkan perebut suara terbanyak Partai Gerindra, Fary Djemy Francis.

Partai Gerindra semakin tertunduk pasca Daerah Pemilihan NTT 1 yang meliputi Kabupaten se pulau Flores, Kabupaten Lembata dan Kabupaten Alor yang memperebutkan 6 kursi tidak ada nama kader Partai Gerindra yang mampu lolos ke Senayan.

Gerindra bergerak cepat, meskipun pemilihan legislatif masih akan berlangsung dua tahun lagi, Partai Gerindra menatap 2024 dengan optimisme tinggi.

Optimisme tinggi Partai Gerindra dapat terbaca dengan munculnya nama-nama calon legislatif dari Partai Gerindra yang menempatkan kader-kader terbaik partai sebagai calon legislatif.

Khususnya Daerah Pemilihan Nusa Tenggara Timur II, Gerindra menempatkan nama-nama beken sebagai calon legislatif. Dari informasi yang beredar, mari kita intip satu per satu figur tersebut:

Fary Djemy Francis

Dua Periode menjadi anggota DPR RI, nama Fary Francis masih menjadi idola masyarakat di daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur II. 10 tahun di Komisi V, nama Fary Francis selalu dikaitkan dengan pembangunan yang bersumber dari APBN. Jalan, jembatan, bandara, rumah, dan masih banyak lagi buah tangan Fary Francis untuk Nusa Tenggara Timur. Fary begitu dipuji bukan hanya di DaPil tapi juga di daerah yang bukan menjadi DaPilnya. buah tangannya untuk Nusa Tenggara Timur tidak memandang Daerah pemilihan. sebut saja Bandara Kabir di Pulau Pantar, Kabupaten Alor, meskipun bukan daearah pemilihannya, Fary Francis rela menyebrang ke Alor, dari Alor menggunakan perahu Motor ke Pantar dan menaiki truk untuk membawa rombongan kementrian guna melihat lokasi bandara.

Dedikasi Fary Francis untuk Nusa Tenggara Timur hampir tidak pernah terekspose dan luput dari pemberitaan media yang masif, namun10 tahunnya di komisi V terasa untuk semua lapisan masyarakat. Tidak adanya propaganda media sosial untuk pencitraan membuat kinerja Fary Francis terkesan tidak ada namun baktinya untuk Nusa Tenggara Timur, kita rasakan bersama.

menyebut nama Fary Francis sangat tidak elok jika kita tidak menyebut salah satu daerah termacet di Kota Kupang. ya, jembatan Liliba daerah yang dimaksud. Fary Francis adalah orang yang memperjuangkan adanya jembatan kembar Liliba. pembersihan lokasi sudah terlihat, namun eksekusinya lamban seiring kegagalan Fary di pemilihan legislatif 2019 lalu.
Fary Francis yang kini menjabat sebagai Komisaris Utama Asabri harusnya lebih nyaman berada di posisi itu. Namun, kembali dirinya menjadi calon legislatif harus juga diikuti dengan syukur bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur. fary Francis adalah pejuang rakyat yang tidak pernah mempublikasi sendiri perjuangannya.

Buah karya Fary Djemy Francis akan berdampak lurus pada perolehan suara tahun 2024 mendatang.

Esthon Leyloh Foenay

Nama mantan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur 2008-2013, sekaligus ketua Partai Gerindra Nusa Tenggara Timur, Esthon Foenay, masuk dalam daftar bakal calon anggota DPR RI. Masuknya Politisi senior ini tentu akan menjadi magnet suara bagi Partai Gerindra pada Pemilihan Legislatif 2024 mendatang.

“Dalam politik kita berkompetisi, dalam Tuhan kita bersaudara” adalah tagline yang melekat pada diri Esthon Foenay. Pribadi yang murah senyum menjadikan dirinya selalu diterima disemua lapisan masyarakat.

Mantan ketua KONI Nusa Tenggara Timur ini memiliki basis masa di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan dan merata di kabupaten lainnya di wilayah Daerah Pemilihan II Nusa Tenggara Timur.

Eurico Barros Gomes Guterres

Nama tokoh pejuang pro integrasi Timor Timur, Eurico Guteres masuk dalam daftar bakal calon anggota DPR RI Partai Gerindra. Mantan ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Nusa Tenggara Timur ini pernah tercatat hampir lolos pada pemilihan legislatif 2014 silam. Pada perebutan kursi terakhir, Eurico yang kala itu maju dari PAN harus mengakui keunggulan kursi kedua Partai Golkar yang meloloskan nama Charles Mesang.

Agustinus Niga Dapawole

Selain 3 kandidat di atas, kini muncul nama Agustinus Niga Dapawole. Dia adalah mantan Bupati Sumba Barat periode 2016 – 2021. Meski tidak lagi menjabat, namun berbagai karya pembangunan yang ditorehkan selama menjadi pemimpin di Sumba Barat tentunya masih akan tetap dikenang oleh masyarakat. Sosok tegas dan rendah hati serta dekat dengan masyarakat ini diyakini mampu mendulang simpati masyarakat di Kabupaten Sumba Barat, bahkan kabupaten lain di Pulau Sumba apabila maju bertarung sebagai calon anggota DPR RI pada pemilu 2024 mendatang.

Dengan melihat peta geopolitik masing-masing calon, Marga Labdagati Survey and Consultant meyakini Partai Gerindra bakal kembali merebut kursi di daerah pemilihan Nusa tenggara Timur II dengan minimal mendapat 105.000 suara. (*/BN)

Related posts