JAKARTA – Sesuai arahan Presiden Joko Widodo pada 23 Maret 2022 lalu, bahwa masyarakat diperbolehkan mudik lebaran 2022 dengan syarat-syarat tertentu, Menteri BUMN Erick Thohir menggagas program mudik gratis BUMN dan menunjuk PT Jasa Raharja selaku koordinator “Mudik Aman Mudik Sehat Bersama BUMN 2022”.
Program ini untuk mengantisipasi perjalanan melalui moda darat, yang merupakan 80 persen dari seluruh perjalanan total.
Dibanding tahun 2021 yang tidak meberlakukan syarat prokes dan pendaftaran dilakukan secara fisik, mudik tahun 2022 ini peserta wajib vaksin, selalu menjaga prokes dan harus mendaftar full online via aplikasi.
Berdasarkan survey yang dilakukan Litbang Kementerian Perhubungan RI, terdapat potensi peningkatan mobilitas dibandingkan Prediksi Mobilitas Lebaran 2021, masyarakat yang akan melakukan mudik setelah pengumuman vaksin sebagai syarat perjalanan justru meningkat 187,86% atau mencapai 85,5 juta orang. Khusus warga Jabodetabek yang melakukan mudik yaitu 14,3 juta orang.
Diprediksi terbanyak adalah pemudik menggunakan moda transportasi darat pribadi 40,2 juta orang, transportasi darat umum 26,7 juta orang, dan 8,2 juta orang menggunakan transportasi kereta api.
“Mudik Aman Mudik Sehat Bersama BUMN 2022” merupakan bentuk mudik yang aman, bertanggung jawab dan sehat. Aman karena mengalihkan puluhan ribu pengguna kendaraan terutama sepeda motor dari jalan raya, ke moda transportasi umum seperti bus dan kereta api yang terkoordinir. Sehat karena para pemudik telah melengkapi diri mereka masing-masing dengan Vaksinasi Covid-19 dosis 1 dan 2 serta Vaksin Booster, juga diberlakukan disiplin prokes seperti 3 M, 3 T dan pshysical distancing. Tujuannya untuk memastikan pemudik pulang dalam keadaan sehat dan tidak menularkan virus
Covid-19 di tempat tujuannya.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan program “Mudik Aman Mudik Sehat BUMN 2022” hadir kembali setelah dua tahun kita terbatas untuk berkumpul dengan keluarga secara langsung. Tapi dengan syarat, pemudik harus tetap mengutamakan keamanan dan keselamatan, lewat program ini kami juga mendorong masyarakat untuk melakukan vaksinasi dan tetap menjaga protokol kesehatan. Juga, mengutamakan keselamatan saat mudik dengan memilih moda transportasi yang lebih
aman.
Dalam hal ini yang dimaksud Mudik Aman, jelas Arya, secara detil nanti penyelenggara mudik dibawah Kementerian BUMN melakukan:
1. Uji petik sarana/Ramp Check
2. Inspeksi Keselamatan dan Safety Campaign
3. Kesiapan prasarana transportasi / Survey Kelayakan Moda Transportasi
4. Manajemen rekayasa lalu lintas / Survey Jalur Mudik
5. SDM Transportasi yang handal
6. Pengawasan dan pengamanan angkutan lebaran melalui posko dan check point
7. Antisipasi puncak mudik dan puncak balik
8. Imbauan agar masyarakat pengguna jalan patuh pada aturan perjalanan
9. Kebijakan/Program Angleb 2022 seperti mudik gratis
10.Masyarakat dan pemangku kepentingan berperan dan bertanggung jawab
Terkait Mudik ‘Sehat’ kata Arya, secara detil pemerintah mewajibkan peserta mudik
untuk :
1. Vaksin Booster
2. Vaksin 1 dan 2
3. Screening (Rapid Test Antigen, RT-PCR Test dan RT-PCR Gargle)
4. Disiplin Prokes (3M, 3T, jaga jarak)
5. Cukup istirahat sebelum bepergian (bagi pengemudi)
Kemenkes akan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada pengemudi juga pengemudi pengganti yang jarak tempuhnya cukup lama atau lebih dari 4 jam dengan rute yang padat.
Program mudik ini setidaknya telah mengalihkan mobilitas dari 40 ribu orang dari menggunakan kendaraan pribadi roda dua menjadi angkutan umum yang sesuai standar keselamatan transportasi.
“Semoga dengan adanya program Mudik Aman dan Sehat bersama BUMN ini dapat mengobati kerinduan masyarakat untuk kembali berkumpul dengan keluarga,” tutup Arya. (*/BN)