KUPANG, berandanusantara.com – Ketua DPD I Partai Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena menanggapi aksi pembakaran atribut kampanye berupa baliho berisi foto miliknya di kabupaten Sumba Timur pada Rabu, 9 Januari 2019 kemarin.
“Sutradara pembakar baliho goblok dan tolol,” ujar Melki Laka Lena, sapaan akrabnya, jumat (12/1/2019) di kediamannya, kelurahan Oeba, Kota Kupang.
Dia menyebut goblok dan tolol lantaran menurutnya, sampai dengan saat ini, dirinya yang adalah salah satu calon anggota Legislatif DPR RI daerah pemilan pulau Timor, Rote, Sabu dan Sumba, belum mencetak atribut kampanye berupa baliho.
“Saya menduga Sutradaranya yang mendesain, kemudian dicetak sendiri, lalu sendiri yang membakar,” kata mantan Wasekjen DPP Partai Golkar ini.
Selain itu, menurut Melki, setelah dirinya mengecek ke Sumba Timur, ternyata para pembakar atribut kampanye tersebut bukan merupakan orang Golkar setempat, melainkan orang dari luar partai Golkar.
“Ada orang-orang saya yang pantau aksi itu. Ternyata ada juga oknum pengusaha yang bukan pengurus ataupun kader Golkar,” ungkap Melki.
Meski demikian, sebelumnya melalui berbagai media, Melki sudah memaafkan para pembakar baliho yang berisi foto miliknya itu.
“Sebenarnya bisa diproses hukum. Tapi saya memilih lebih baik memafkan mereka. Karena yang lebih penting adalah Golkar NTT bisa berjalan dengan baik,” pungkasnya.
Aksi pembakaran baliho tersebut terjadi persis di depan kantor DPD II Golkar Sumba Timur. Itu terjadi sebagai bentuk protes terhadap dikeluarkannya Surat Keputusan (SK) pemberhentian Gidion Mbiliyora sebagai Ketua DPD II Golkar Sumba Timur. Selain foto Melki Laka Lena, dalam baliho tersebut bertuliskan “Save GBY” , “Melki Laka Lena, SK Abal-abal”. (AM/BY)