Lewat Kredit Merdeka Bank NTT, Petani di Belu Raih Untung hingga Rp40 Miliar

  • Whatsapp
Bupati Belu bersama Dirut Bank NTT saat memberikan motivasi saat tanam perdana di lahan percontohan OMK dan umat Paroki St Antonius Padua Sasi Kefamenanu, TTU. (Foto: istimewa)

KEFAMENANU, BN – Program Kredit Mikro Merdeka dari PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) telah menjadi salah satu solusi keuangan untuk membantu masyarakat kecil, termasuk para petani.

Kabupaten Belu telah menjadi saksi betapa luar biasanya program Bank NTT ini ketika dimanfaatkan untuk pembangunan pertanian, khususnya holtikultura. Apalagi dengan bunga 0 persen dan tanpa jaminan apapun.

Read More

Dengan total penyaluran Kredit Mikro Merdeka Bank NTT sebesar Rp4 Miliar untuk seluruh Petani binaan di Kabupaten Belu, hanya dalam kurun waktu 4 – 5 bulan telah meraup untung hingga Rp40 Miliar.

Pembuktian ini dibeberkan langsung oleh Bupati Belu, dr Agustinus Taolin ketika hadir dalam kegiatan tanam perdana di lahan percontohan Orang Muda Katolik (OMK) dan umat Paroki St Antonius Padua Sasi, di Desa Naen, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten TTU, Sabtu (6/5/2023).

Bupati Belu menjelaskan, pihaknya mengidentifikasi ada beberpaa persoalan yang dihadapi para petani di Kabupaten Belu, yakni peralatan pertanian, bibit, pupuk, air, harga jual, serta terlilit oleh rentenir.

“Oleh karena itu, kami memikirkan bagaimana bantuan modal untuk masyarakat. Dan puji Puji Tuhan, Bank NTT jadi solusi keuangan untuk membantu masyarakat,” ungkap dr Agustinus Taolin.

Menurutnya, ketika saat ini banyak orang yang bicara tentang keuntungan Bank NTT di media massa, namun sesungguhnya Bank NTT telah membantu lebih dari apa yang masyarakat tabung.

“Bank NTT sudah berani kucurkan kredit dengan bunga 0 persen dan jaminannya hanya kepercayaan, karena Bank NTT milik seluruh masyarakat NTT,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, pembangunan pertanian dengan pola kemiteraan yakni antara pemerintah, gereja, lembaga keuangan, pihak ketiga dan para petani, termasuk petani milenial, memiliki dampak yang baik.

Dengan hasil yang telah dicapai lewat pengembangan pertanian holtikultura khususnya tomat di Kabupaten Belu, jelas Bupati, pihaknya sedang berena agar hasilnya bisa dieskpor ke luar negeri. Hal ini telah ia bicarakan dengan Kementrian Perdagagan, Imigrasi, Bea Cukai dan Karantina.

“Kalau diekspor ke Timor Leste saja, perbandingan harganya dengan di Indonesia bisa beberapa kali lipat lebih tinggi. Ini sangat menguntungkan kita,” katanya.

Untuk diketahui, penyaluran Kredit Mikro Merdeka oleh Bank NTT di seluruh NTT totalnya mencapai Rp51 Miliar dan mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia Perwakilan NTT. (*/BN)

Related posts