Kefamenanu, berandanusantara.com— Kapal Motor Tanjung Bastian yang terjerat arus deras sejak jumat pekan lalu bersama delapan Anak Buah kapal (ABK), kini masih berada di bibir pantai Naikliu, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Sejumlah keluarga korban dari desa Oebubun, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tidak sabar ingin bertemu para korban, terpaksa nekat menyewa mobil untuk menjemput para korban yang juga harus menginap di rumah Kepala Desa Naikliu, Yanuarius Kameol, akibat Ketiadaan bala bantuan dari Pihak manapun, termasuk pemerintah.
“Kita sementara dalam perjalanan menuju Naikliu untuk menemui delapan nelayan itu, namun belum tiba karena lokasinya jauh,” ungkap Andre Amaral, yang dihubungi berandanusantara.com via telepon selulernya, Selasa, 10/06/2014.
Andre mengatakan, perjalanan mereka ke Naikliu menempuh jarak hampir 300 KM dan melintasi puluhan anak sungai dari kota Kefamenanu. Hal tersebut terpaksa harus dilakukan karena dirinya bersama keluarga sudah tidak sabar untuk melihat kondisi para korban.
“Kami nekat, karena kami ingin melihat kondisi mereka. Kami baru tiba di Naikliu dan sementara bertemu 8 nelayan itu. Kami tempuh perjalanan sejak kemarin pagi, tadi sekira pukul 13.00 wita baru tiba dan sudah bertemu mereka,” tandas Andre.
Untuk diketahui, delapan orang Nelayan asal Oebubun terseret ombak deras sejak jumat malam pekan lalu, bersama kapal motor Tanjung Bastian yang pada akhirnya terdampar di Naikliu Kabupaten Kupang. Para korban akhirnya selamat setelah mereka berenang keluar meminta pertolongan di darat sekitar wilayah Amfoang Utara. (yulius salu)