KUPANG, berandanusantara.com – Anggota DPRD (Legislator) NTT, Maria Nuban Saku kecewa lantaran warga korban bencana di Dewa Merbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang diberi bantuan tak layak oleh pemerintah setempat.
Berdasarkan pengakuan warga setempat, mereka mendapat bantuan berupa 1,5 Kg beras, 1 bungkus mie instan dan 1 butir telur ayam. Bantuan tersebut untuk masing-masing Kepala Keluarga (KK).
Menurut Maria Nuban Saku, setelah dirinya mengetahui adanya postingan warga melalui media sosial (medsos), dirinya langsung menghubungi Posko Penanganan Bencana baik di Kabupaten Kupang, maupun Provinsi NTT.
“Saya juga tidak tahu bantuan itu dari mana. Jangan sampai ini bukan bantuan dari pemerintah. Kalau memang dari pemerintah sangat disayangkan,” ujar Politisi Partai Perindo ini, Senin (19/4/2021) siang, di kantor DPRD Provinsi NTT.
Maria menuturkan, besaran bantuan yang diberikan kepada warga korban bencana sangatlah tidak layak. Lagi-lagi dia mengungkapkan kekecewaannya dan mengaku perlakuan terhadap warga sangat menyayat hatinya.
“Sakit hati saya sebagai anggota DPRD NTT melihat bantuan seperti ini. Sebaiknya tidak usah,” tegas anggota DPRD NTT daerah pemilihan Kabupaten Kupang, Rote Ndao dan Sabu Raijua ini.
Ia berharap dari Posko Penanggulangan Bencana, baik pemerintah kabupaten maupun pemerintah provinsi agar melihat kondisi yang dialami warga Desa Merbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 166 warga terdampak di Desa Merbaun, Kabupaten Kupang, NTT mengaku hanya diberi bantuan berupa 1,5 Kg beras, 1 bungkus Mie Instan dan 1 butir telur ayam untuk masing-masing Kepala Keluarga (KK).
Salah satu warga korban bencana dari Dusun 8, Desa Merbaun, Yuli Bureni mengungkapkan, bantuan yang diberikan berasal dari Pemerintah Desa Merbaun. Pembagiannya pada hari Jumat, 16 April 2021, di rumah Ketua RT.
“Waktu itu, Kepala Dusun yang lergi ambil bantuan itu di Kantor Desa. Bantuan itu kami merasa seperti diolok oleh pemerintah. Karena hanya telur 1 butir ini, kami lucu,” ujar Yuli Bureni, Minggu (18/4/2021).
Dia mengungkapkan, pascabencana sudah ada beberapa pihak yang datang ke Desa Merbaun untuk memberikan bantuan yakni dari salah satu Partai Politik, dan Putri Cilik NTT. Menurutnya, bantuan yang diterima dari pemerintah baru satu kali.
“Kalau dari partai, kami terima beras, 1 dos mie instan, minyak goreng, kopi dan gula. Sementara dari Putri Cilik kami terima 5 Kg beras, mie dan masker,” jelasnya.
Penjabat Kepala Desa Merbaun, Yahya Otemusu, membenarkan informasi dari warga tersebut. Menurutnya, bantuan tersebut berasal dari pemerintah Kabupaten Kupang yang disalurkan melalui Posko Kecamatan.
Bantuan diterima oleh kaur desa di posko bencana di Kelurahan Tenbaun berupa beras, mie instan 171 bungkus dan telur ayam 205 butir dan minyak goreng 2 liter untuk dibagikan kepada 164 kepala keluarga di Desa Merbaun.
“Kalau telur hanya 205 butir dan mie instan hanya 171 bungkus, kalau kita bagi per KK 2 butir telur dan 2 bungkus mie, pasti tidak cukup. Karena yang terdampak bencana itu ada 164 KK,” jelas Yahya kepada media ini.
Ditambahkan Yahya, sedangkan 2 liter minyak goreng yang rencanannya dibagikan ke 164 KK, terpaksa tidak dibagikan karena dia mengaku tidak tahu cara membaginya.
“Terpaksa kami simpan saja di kantor desa. Nanti ada acara baru kami sama-sama gunakan. Karena hanya 2 liter saya mau bagi bagaimana? Sedangkan saya punya 164 KK,” ujarnya.
Sementara, Kepala BPBD Kabupaten Kupang, Paulus Ati membenarkan bantuan dari pemerintah telah disalurkan kepada masyarakat.
“Untuk distribusinya, itu urusan camat dan kepala desa disesuaikan dengan tingkat kerusakan yang ada di sana,” ujar Paulus Ati kepada Koranntt.com.
Dia menjelaskan, data warga yang terkena bencana diterima dari Kecamatan dan Kepala Desa, sehingga bantuan pun disalurkan dengan prioritas kepada warga terpapar.
“Nanti pemerintah Desa yang akan membagikan kepada warga. Semua 24 Kecamatan sudah disalurkan termasuk di Pula Kera,” tandasnya. (*BN/AM/KN)