KUPANG, berandanusantara.com – Nama Fary Djemy Francis tidak saja dikenal publik sebagai politisi yang pernah mewakili provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai anggota DPR RI. Namun, dia juga dikenal sangat memiliki perhatian terhadap dunia sepak bola.
Semasa muda, Fary yang pernah tinggal di Provinsi Timor-Timur, negara Timor Leste saat ini, pernah dikenal sebagai salah satu bintang lapangan hijau sebagai penjaga gawang (kiper). Kepiawaiannya sebagai kiper membuat namanya begitu dikenal kala itu.
Kecintaannya terhadap dunia sepak bola tak surut meskipun dirinya sudah terjun dalam berbagai aktivitas, baik itu sebagai fasilitator hingga menjadi Legislator Senayan, atau anggota DPR RI yang dijabatnya 2 periode.
Niatnya mengembangkan sepak bola di NTT diwujudnyatakan dengan mendirikan Sekolah Sepak Bola (SSB) Bintang Timur lengkap dengan fasilitas latihan dan lapangan di Kabupaten Belu. Anak-anak asuhan di SSB Bintang Timur pun kini berprestasi.
Dedikasi sosok yang pernah memegang tampuk kepemimpinan di Komisi V DPR RI ini dalam dunia olahraga, khususnya sepak bola, menjadikannya pernah dianugerahi penghargaan Golden Award sebagai salah satu tokoh “Penggerak Olahraga” di Tanah Air, terutama di daerah Perbatasan oleh Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia (SIWO PWI).
Tidak sebatas itu, sosok bersahaja yang kini dipercaya sebagai Komisaris Utama PT. ASABRI ini merupakan pengurus pusat PSSI. Bahkan, dirinya pernah masuk dalam bursa Ketua Umum PSSI. Meskipun belum sampai menjadi Ketua Umum PSSI, namun dedikasinya dalam dunia sepak bola sangat terukur.
Dukungan Tiga Askab
Menjelang pemilihan ketua asosiasi provinsi PSSI Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Desember 2021, sejumlah asosiasi kabupaten mulai mendaftarkan para bakal calon ketua ke komite pemilihan.
Seperti yang dilakukan tiga askab PSSI Belu, Timor Tengah Utara dan Timor Tengah Selatan (TTS) pada Selasa, 20 Juli 2021 mendaftarkan bakal calon (Balon) Ketua Asprov NTT pada komite pemilihan.
Ketiga askab ini sepakat untuk mendaftarkan bakal calon ketua, Fary Francis dan wakil ketua, David Fulbertus, karena dinilai mampu membawa sepak bola NTT jauh lebih baik ke depan.
Ketua Askab PSSI Belu, Ferdy Djuang mengatakan bakal calon ketua, wakil ketua dan exco Asprov PSSI NTT dengan ketua Fary Francis dan wakil Ketua David Fulbertus adalah paket komplet yang diharapkan bisa membawa perubahan sepakbola NTT.
Sekretaris Askab Belu, Joao Leki berharap Askab atau pemilik suara di NTT dapat mendukung paket ini.
“Ada banyak hal yang bisa kita buat nanti lewat kepemimpinan Fary Francis, David Fulbertus dan anggota exco. Sebut saja kompetisi yang bergulir dengan tata kelola yang baik. Mulai dari pembinaan usia dini, ketersediaan pelatih dan wasit yang berlisensi dan infrastruktur sepak bola yang memadai,” jelasnya.
Ketua Askab TTU, Salvatge Lake mengatakan komposisi ini diyakininya akan membawa sepakbola NTT ke arah yang lebih baik. Mereka sudah terbukti sejak lama memiliki komitmen dan sudah terbukti banyak berbuat untuk sepakbola NTT.
Mereka juga memiliki jaringan tidak hanya dengan pemerintah, tapi dengan pihak swasta dan industri sepakbola Indonesia, bahkan internasional.
“Komposisi ini memiliki jaringan dengan klub-klub nasional, bahkan internasional sehingga diyakini potensi pemain sepakbola NTT bisa dikirim untuk bergabung ke klub-klub yang ada, bahkan hingga tim nasional,” ujarnya.
Satu hal yang perlu diingat lagi bahwa tim atau komposisi kepengurusan ini sangat kompak. Mereka adalah pelaku-pelaku bola yang sudah lama saling kenal. Sehingga dalam kepengurusan nanti, koordinasi kerja antara ketua, wakil ketua, exco dan pengurus di tingkat bawah akan sejalan.
Dengan demikian, tidak akan ada lagi keputusan organisasi yang akan dibuat sepihak atau ada one man show dalam kepengurusan.
“Bagi kami, kalau kita semua sepakat agar sepakbola NTT bisa lebih maju di kancah nasional, sekarang saatnya. Kita berikan pada mereka yang tepat, mereka yang berkompeten dari semua bidang. Semua sepakat, sepakbola NTT Harus berubah,” tambahnya (*BN/MB)