KADIN NTT Gelar Dialog Antar Paslon Gubernur Bahas Kebangkitan Ekonomi

  • Whatsapp
Istimewa

KUPANG, BN – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggagas dialog bertema Kebangkitan Ekonomi NTT di Lam’s Function Hall, Arra Clinic, Kota Kupang, Kamis (21/11/2024).

KADIN NTT mengundang tiga paslon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT yang bertarung di Pilgub NTT 2024, guna mendengar ide dan gagasan dalam kaitannya dengan membangun perekonomian NTT.

Read More

Meski demikian, yang hadir dalam dialog tersebut hanya pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT nomor urut 1, Yohanis Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto dan Calon Gubernur NTT nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi.

Ketua KADIN NTT, Bobby Lianto, dalam sambutannya saat membuka dialog, menyampaikan sejumlah program dan kontribusi KADIN dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah.

Dirinya mengungkapkan bahwa KADIN telah mengirimkan 17 orang untuk belajar dan bekerja di Jerman serta satu anak muda NTT ke Hungaria yang kini berpenghasilan Rp30 juta per bulan.

Bobby menyebut, KADIN NTT telah berencana mengirim ribuan anak muda ke luar negeri guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di wilayah ini.

“Program ini bertujuan menyiapkan generasi muda bekerja sesuai kompetensi mereka, sehingga dapat berkontribusi bagi pembangunan NTT,” jelas Bobby.

Dialog ink menjadi forum penting untuk memahami visi dan misi para kandidat dalam membangun kemandirian ekonomi NTT.

Bobby Lianto menegaskan bahwa KADIN siap mendukung pemerintah untuk mengoptimalkan potensi daerah. “KADIN NTT selalu mendukung agenda pembangunan, termasuk suksesnya Pilkada di kabupaten/kota, Pilgub NTT, dan pembangunan sektor ekonomi. Mari terus bergerak bersama membangun ekonomi NTT,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid, memberikan apresiasi atas terselenggaranya dialog antar cagub yang digelar KADIN NTT. Dirinya menekankan pentingnya forum serupa ini untuk memperkuat perekonomian daerah sebagai bagian dari upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

“Dialog ini harus dimanfaatkan secara produktif demi mengawal tren positif ekonomi, menjamin ketahanan pangan, dan kelangsungan pembangunan nasional,” ujar Arsjad. (*/BN)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *