KUPANG, berandanusantara.com – Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore tidak main-main dengan nasib dan kesejahteraan pekerja perusahaan yang ada di wilayahnya. Hal ini mengemuka saat dirinya melakukan sidak ke beberapa toko yang ada di Kota Kupang, beberapa waktu lalu.
Wali Kota yang akrab dipanggil Jeriko itu menyambangi Sinar Bangunan Building Center (SBBC) di Kelurahan Tuak Daun Merah, Toko Dunia Mode di Kelurahan Naikoten, sejumlah perusahaan, hotel, dan kantor-kantor.
Hasil sidak, mantan Politisi Senayan yang siap dipecat Partai Demokrat karena membela KPK dimana keputusannya menentang keinginan partai ini, menemukan bahwa buruh atau pekerja di Kota Kupang belum sepenuhnya dibayarkan sesuai aturan.
Jefri mengatakan gaji pekerja atau karyawan memang dibayarkan tepat waktu, namun dari jumlah yang dibayarkan tidak sesuai aturan. “Gaji standar buruh di Kota Kupang sebesar Rp 1.5 juta, namun yang dibayarkan perusahaan bervariasi antara Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta,” kata Jeriko yang juga Ketua KONI Kota Kupang.
Jeriko yang juga Walikota Kupang pertama yang pilih tinggal di kos-kosan dan mengembalikan biaya sewa rumah jabatan untuk dialihkan ke kaum dhuafa dan diakonia ini berjanji akan lebih memperhatikan nasib pekerja di perusahaan dan toko-toko yang ada di Kota Kupang, karena selama ini nasib buruh di Kota Kupang jauh dari perhatian pemerintah.
“Saya akan segera panggil Kadis Nakertrans Kota Kupang untuk evaluasi apakah hasil sidak saya telah ada hasilnya belum,” tegas Jeriko.
Dia bahkan mengancam akan segera mencopot jabatan Kadis Nakertras jika nantinya setelah dievaluasi kinerjanya pro perusahaan dan kesampingkan kesejahteraan karyawan. Apalagi, pembayaran dibawah UMR tanpa ada alasan yang jelas dari perusahaan.
“Saya sudah dapat laporan juga dari analisis tim peneliti, bahwa ada dugaan main mata antara pemerintah dengan sejumlah toko dan perusahaan yang tidak mengikuti aturan. Saya akan cek kembali lagi hasil sidak saya,” tegas Jeriko yang juga Ketua Partai Demokrat NTT ini.
Christo Manu, salah satu karyawan di perusahaan swasta dalam pengakuannya mengaku sangat senang dengan gebrakan Wali Kota Kupang Jeriko. Menurutnya, selama ini nasib buruh jarang diperhatikan. Jika terjadi persoalan, kata dia, mereka sering kalah dengan pemilik perusahaan. Padahal yang dituntut adalah hak.
“Kami hanya orang kecil, bagaimana bisa menang dari bos-bos jika hak kami tidak sesuai. Tapi kami saat ini optimis karena Walikota Kupang saat ini adalah Walikota yang mengerti nasib kami karena beliau juga punya perusahaan. Kami yakin kepemimpinan beliau sebagai pemimpin di daerah ini akan bawa kesejahteraan buat kami,” tutup Christo. (Am/ior)