KUPANG, berandanusantara.com – Berbagai gebrakan dan inovasi yang dilakukan PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT), rupanya membuahkan hasil yang positif.
Dari tahun ke tahun, sejumlah pencapaian diraih. Mulai dari aset, laba maupun sumber daya penunjang lainnya ikut mengalami peningkatan.
Lebih dari itu, kepercayaan terhadap bank milik pemerintah provinsi NTT ini pun semakin baik. Hal ini dibuktikan dengan naiknya Dana Pihak Ketiga (DPK) di tahun 2019 sebesar 45,63 persen.
Direktur Utama Bank NTT, Izhak Eduard Rihi dalam press conference belum lama ini mengakui, bahwa terjadi peningkatan DPK sebesar 8,48 persen dibanding tahun 2018.
“Ini artinya kepercayaan masyarakat terhadap Bank NTT semakin baik,” ujar mantan Kepala Divisi Kualitas Layanan ini.
Izhak menjelaskan, meski pada sektor market share aset dan market share kredit cenderung stagnan, namun dari sisi kinerja masih terhitung positif.
Laba bersih, jelas Izhak, tercatat mengalami peningkatan sebesar 9,16 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara kredit justru mengalami peningkatan.
“Kredit pada tahun 2018 sebesar 9,68 persen, sementara pada tahun 2019 meningkat menjadi 16,58 persen,” jelasnya.
Selain itu, jelas Izhak, Bank NTT juga terlibat dalam penyusunan road map ‘Masyarakat Ekonomi’ (ME) NTT untuk mendukung visi dan misi Gubernur NTT yaitu ‘NTT Bangkit, NTT Sejahtera’.
“Kami telah mendesain beberapa strategi cerdas dalam bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat NTT,” ungkapnya.
Izhak menjelaskan, berbagai strategi diantaranya; pendandatanganan MOU pinjaman daerah NTT Bangkit, NTT Sejahtera antara Bank NTT dan seluruh pemerintah Kabupaten/Kota.
Menyusun road map masyarakat ekonomi NTT, meluncurkan NTT Pay untuk interkoneksi dengan BUMD, BUMDES, koperasi serta kelompok masyarakat dalam rangka promosi dan penjualan produk unggulan NTT.
Tidak hanya itu, pemberdayaan terhadap UMKM, serta pembangunan sektor pariwisata, ekonomi kreatif, informatika dan perikanan ikut juga masuk dalam agenda strategis Bank NTT.
Selain itu, Bank NTT juga bekerja sama dengan Undana dalam bidang pengadaan mesin pemeras kemiri untuk Pemda Alor, membangun perumahan Bank NTT City di Oetalu, menyalurkan dana bergulir dari Kementerian Koperasi UMKM kepada peternak sapi di Desa Raknamo, dan terlibat dalam pengolahan sampah bersama Pemkot Kupang.
Pada tahun 2019, Bank NTT juga telah melahirkan program-program inovatif dan unggulan yang ternyata disambut positif oleh masyarakat. Salah satunya adalah program casback yang berhasil mencatat rekor dengan pemasukan dana mencapai Rp92,6 Miliar.
“Dengan komposisi pimpinan Bank NTT yang telah lengkap pihaknya akan terus bekerja keras. Tujuannya agar Bank NTT terus tumbuh dan berkembang menjadi Bank kebanggaan milik masyarakat NTT,” pungkasnya. (*am/bn/nsta)