
KUPANG, berandanusantara.com – Menjelang hari raya Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, harga sejumlah kebutuhan pokok di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) cenderung stabil.
Kondisi tersebut diketahui saat dilakukannya operasi pasar yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) NTT, di pasar-pasar tradisional dan modern.
Kepala Disperindag NTT, Nazir Abdullah, mengemukakan hal itu dalam rapat koordinasi dan identifikasi harga kebutuhan pokok menjelang hari besar keagamaan nasional, Rabu (25/11/2020), di Hotel Sylvia Kupang.
“Gelojak pasar tidak berpengaruh secara signifikan,” ujar Nazir.
Nazir mencontohkan, harga
Minyak goreng di pasar tradisional dan pasar modern yang meski terjadi selisih, mamun tidak terlalu signifikan. Di pasar tradisional Rp30 ribu, sementara di pasar modern Rp25 ribu.
Begitu juga beras jenis premium. Menurut Nazir tidak ada perbedaan dengan harga Bulog yakni pada kisaran Rp9 ribu–Rp9,6 ribu. Bahkan stok beras yang ada saat ini bisa memenuhi kebutuhan masyarakat hingga bulan April 2021.
Khusus harga gula pasir dan terigu, jelas Nazir, relatif stabil dan masih dalam kisaran harga yang wajar. Bahkan harga gula pasir mengalami penurunan harga dari sebelumnya.
“Kalau harga gula saat ini bisa diperoleh dengan harga Rp12 ribu–Rp14 ribu perkilogram,” jelas Nazir.
Nazir juga menjamin tidak terjadi penimbunan khususnya telur. Menurutnya, para pedagang pun tidak berani menimbun, karena daya tahan penyimpanan telur waktunya sangat singkat.
“Tetapi tetap harus dijaga terjadinya inflasi, khususnya telur. Apalagi telur dipasok dari luar NTT,” pungkasnya. (AM/BN)