JAKARTA, berandanusantara.com – Berakhirnya Bulan Suci Ramadan 1442 Hijriah tidak akan menghentikan gerakan sosial Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Seluruh pengurus dan kader PKB di seluruh Indonesia akan bahu membahu melanjutkan pemberian santunan maupun mengawal program sosial di masa sulit akibat dampak pandemi Covid-19.
“Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak luar biasa bagi masyarakat kita. Kondisi sosial ekonomi belum sepenuhnya bangkit. Di sisi lain ancaman gelombang kedua Covid-19 tampak di depan mata, mengingat tren kenaikan kasus aktif Covid-19 di berbagai negara,” ujar Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI), Rabu (12/5/2025).
Wakil Ketua DPR tersebut menjelaskan dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi di kuartal I masih terkontraksi minus 0,74%. Konsumsi rumah tangga dan investasi yang selama ini menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi domestik masih tumbuh lemah. Konsumsi rumah tangga masih minus 2,23% dan investasi atau pembentukan modal tetap bruto minus 0,23%.
“Lemahnya konsumsi rumah tangga menjadi indikator nyata jika banyak masyarakat kita yang menghadapi masalah ekonomi setelah hampir 1,5 tahun pandemi Covid-19 berlangsung,” katanya.
Situasi ini, kata Gus AMI, cukup mengkhawatirkan. Banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan maupun sumber penghasilan akibat lambannya laju pertumbuhan ekonomi. Selain itu muncul berbagai masalah sosial seperti ancaman learning lost peserta didik di Indonesia, tingginya angka pernikahan dini, hingga gulung tikarnya ribuan UMKM.
“Kondisi resesi ekonomi yang kita hadapi saat ini menjadi early warning agar kita semua benar-benar fokus terhadap berbagai upaya meminimalkan dampak buruk pandemi baik di sektor ekonomi, sosial, maupun Kesehatan,” katanya.
Gus AMI menegaskan dibutuhkan solidaritas sosial dari semua elemen bangsa termasuk partai politik agar memberikan solusi nyata terhadap problem masyarakat sehari-hari. PKB, kata Gus AMI akan melanjutkan berbagai program sosial yang berjalan selama Ramadan cukup efektif membantu masyarakat.
“Kita mempunyai program foodbank yang mengerakkan sektor UMKM sekaligus membantu warga yang membutuhkan makanan siap saji, kita juga melanjutkan pendampingan terhadap para siswa yang mengalami kesulitan selama pembelajaran jarak jauh, hingga berbagai program santunan sosial dari para kader PKB di parlemen untuk konstituen di daerah pemilihan mereka masing-masing,” katanya.
Selain itu, kata Gus AMI, kader-kader PKB di jajaran eksekutif seperti para Menteri dan kepala daerah di masa pandemi ini harus bekerja keras menyukseskan berbagai program pro rakyat. Mereka harus concern mendorong berbagai program yang diperuntukkan bagi wong cilik baik di sektor pertanian, Pendidikan, maupun UMKM.
“Basis pemilih PKB adalah mereka-mereka yang selama ini kesulitan mendapatkan akses program dari pemerintah. Maka sudah seharusnya para kader PKB yang kebetulan ada di eksekutif harus benar-benar memberikan akses kepada masyarakat kecil agar mereka bisa berdaya. Apalagi di masa pandemi ini, di mana hampir pasti merekalah yang paling terdampak,” pungkasnya. (*BN/MP)