KUPANG, berandanusantara.com – Sejumlah guru Sekolah Dasar (SD) asal Kabupaten Sumba Barat mengikuti magang di Sekolah Abdi Kasih Bangsa (SAKB) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kegiatan tersebut berlangsung sejak tanggal 1–5 November 2021. Berbagai metode pendidikan yang berlaku di SAKB Kupang yang selama ini belum diterapkan di sekolah mereka pelajari.
Para guru yang mengikuti magang ikut beraktifitas bersama para pengajar SAKB Kupang sesuai dengan jam pembelajaran. Mulai dari pagi saat menyambut siswa, hingga sore hari.
Vice Head of School SAKB Kupang, Ietje Inabuy ketika ditemui, Kamis (4/11/2021) mengatakan sebelum melakukan magang, para guru telah mengikuti pelatihan di Kabupaten Sumba Barat Daya bersama SAKB Kupang.
Dalam pelatihan itu, jelas Ietje, dirinya mentransfer ilmu terkait metode pembelajaran yang selama ini diterapkan di SAKB Kupang. Metode tersebut rupanya baru diketahui oleh para guru di Sumba Barat.
“Jadi saat magang hari pertama, mereka (guru magang) kelihatan lelah dan lesu, karena biasanya mereka pulang jam 1 siang, sementara di SAKB Kupang pulangnya sore meskipun siswa pulangnya jam 12 siang,” jelas Ietje.
Meski demikian, lanjut Ietje, setelah hari ketiga para Guru mulai menikmati bahkan betah dengan metode dan proses pembelajaran di SAKB. Para Guru mulai menemukan bagaimana peranan mereka sesungguhnya.
“Dalam hal mendidik anak, para Guru sadar kalau semuanya dimulai dari Guru serta tidak boleh menyalahkan anak-anak kalau ada hal yang belum bisa dilakukan atau belum diketahui,” jelasnya.
Ietje mengatakan peranan guru sebetulnya sebagai fasilitator dan bukan instruktur semata. Artinya bagaimana pendekatan pembelajaran melibatkan siswa dalam membuat kesepakatan.
Dia mengakui bahwa berbagai hal yang dipelajari para Guru asal Sumba Barat di SAKB Kupang akan mengalami kesulitan dalam penerapan metode belajar baru. Namun dia meyakini proses yang akan dilalui pasti medapat hasil memuaskan.
“Semua sekolah harus berubah. Saya berharap para Guru ini bisa menjadi agen perubahan yang bisa merubah cara pandang dan metode pembelajaran, agar bisa menghasilkan out put berkualitas,” pintanya.
Sementara salah satu guru magang Mariana Rada Kadunga mengaku sangat termotivasi dengan proses pembelajaran di SAKB Kupang. Menurut dia, dengan metode yang ada, siswa terlihat sangat percaya diri, antusias dan saling menghargai.
“Begitu juga komunikasi antara guru dan murid. Sangat dekat bahkan seperti teman bermain. Siswa juga aktif,” kata Guru SD Masehi Kukumada, Kecamatan Wonakaka, Kabupaten Sumba Barat ini.
Dia mengaku akan berjuang menerapkan hal baru yang diperoleh di SAKB Kupang, sebagai bekal baginya sebagai Guru dalam mendidik anak-anak atau siswa di sekolahnya.
Dia juga mengakui kalau untuk menerapakan hal baru pastilah sulit, namun dirinya siap untuk memulainya. Karena jika suskes, menurut dia, pasti kedepan semua akan mengikuti metode tersebut.
“Saya siap berjuang untuk hal baru ini. Karena saya lihat ini sangat baik dan pastinya memiliki dampak yang baik pula bagi anak didik kami,” pungkasnya. (*BN/YB)