KUPANG, berandanusantara.com – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengkritik sistem pembagian deviden di PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT).
Menurut Viktor, pembagian deviden seharusnya berlaku apabila uang dari bank NTT dialokasikan untuk kerja-kerja yang produktif dan bermanfaat untuk rakyat seperti pertanian, peternakan dan lainya.
“Kalau kreditnya Pegawai Negeri Sipil, yang gajinya jelas dan resikonya nol persen, tidak perlu ada deviden,” tegas Viktor, Rabu (10/9/2018).
“Sudah duitnya pemerintah, yang kredit orang pemerintah yang sudah terjamin dengan luar biasa, deviden pun orang pemerintah yang bagi. Ini kan tidak masuk akal,” tegasnya lagi.
Selain sistem pembagian deviden, Gubernur Viktor juga mengkritik besaran gaji Karyawan Bank NTT yang menurutnya terlampau tinggi. Apalagi dengan kondisi bank yang juga menurutnya masih miskin.
“Sudah banknya miskin melarat, gajinya sangat besar,” sentil Viktor di hadapan para anggota DPRD dan Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam dialog program-program strategis pembangunan provinsi NTT di Hotel Aston Kupang.
Viktor juga menyebut Bank NTT seperti Bank yang tidak terurus. Apalagi menurut Viktor, tingkat Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah di Bank bermoto “Melayani Lebih Sungguh” itu juga sangat tinggi.
“Ini harus segera dibenahi,” pungkasnya. (AM)