KUPANG, berandanusantara.com – Tahapan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital di Kota Kupang terus berlanjut! Berangkat dari rangkaian roadshow di bulan Agustus, kini Gerakan Nasional 1000 Startup Digital telah sampai ke tahapan Hacksprint! Tahapan Hacksprint merupakan tahapan ketiga dari rangkaian Gerakan Nasional 1000 Startup Digital.
Di tahapan Hacksprint ini, para peserta yang telah memiliki ide startup akan mengikuti pelatihan dan bimbingan para fasilitator untuk memvalidasi ide startup, mengembangkan strategi bisnis, sampai merancang suatu produk digital yang memiliki daya jual.
Tahapan Hacksprint di Kota Kupang, dilaksanakan oleh Regional Officer Kupang, Peniel Sibero dan Jacobus Loloin yang giat menyuarakan kegiatan ini di seluruh penjuru NTT. Kegiatan ini diikuti oleh para peserta yang telah menyelesaikan tahapan workshop selama bulan Oktober. Berbekal ilmu dari workshop, para peserta kemudian membentuk timnya masing-masing. Tim-tim startup yang telah terbentuk ini di antaranya adalah Betablanja, BetaCari.id, DINEGO, ecopreneur.id, GoWisata dan Jasaku NTT. Sementara para fasilitator yang dilibatkan tahun ini adalah fasilitator terpilih yang berasal dari berbagai institusi. Di antaranya adalah Zet Baitanu – Kepala Lab Prodi Pendidikan Teknik Elektro Undana, Norman Peni dan Petrus Moensaku – Alumni 1000 Startup Digital, Maraden Arnoldus dari LP3I College Kupang, Vivi Wenji dan Hilda Langko dari Trinity Academia, Darsono Nababan dan Willy Sucipto – Dosen Unimor, Rambu Indah – Dosen Unkriswina Sumba dan Yohanes Payong – Dosen STIKOM Uyelindo Kupang.
Kegiatan Hacksprint ini akan berjalan selama dua hari di tanggal 20 November 2021 dan 27 November 2021 dan akan berlangsung secara hybrid, di mana para peserta yang berasal dari berbagai daerah di NTT, bergabung secara daring melalui platform Zoom Meeting dan Miro sementara beberapa fasilitator yang berdomisili di Kota Kupang, melaksanakan kegiatan berkumpul dan melakukan facilitating dari Hotel Kristal. Sesi Hacksprint kali ini berfokus pada Problem Validation dan MVP (minimum viable product) building, diharapkan para peserta dapat menemukan permasalahan yang valid untuk diselesaikan dan membuat sebuah produk sederhana yang siap untuk diuji ke market.
“Peserta tahun ini lebih antusias dan lebih siap daripada tahun lalu karena mereka merupakan hasil penjaringan yang telah mengikuti seluruh tahapan kegiatan sebelumnya. Untuk kegiatan tahun ini juga, kami mendapatkan titipan 2 tim startup dari Papua.” kata RO Kupang, Jack Loloin saat ditanya pendapatnya mengenai kegiatan hacksprint tahun ini. RO Kupang juga berharap dari tahapan hacksprint ini ada lebih dari satu tim startup yang lolos ke tahapan bootcamp, incubation dan final yaitu demo day dan bersaing di tingkat nasional. (*BN/Sari Monica Ully)