KUPANG, BN – Firda Riwu Kore menjadi salah satu pembicara dalam acara HIPMI and KADIN Goes To Campus yang digelar di Auditorium Undana, Jumat (24/11/2023). Acara ini dimoderatori langsung Ketua KADIN NTT, Bobby Liyanto.
Dalam acara ini, HIPMI dan KADIN menghadirkan 6 pembicara yang merupakan entrepreneur muda NTT, yakni Gavriel Putranto Novanto, BA., MSC, Firda Richset Riwu Kore, SH, Jane Natalia Suryanto, MBA, Serena Cosgrova Francis, S.Sos, Stevano R. Adranacus, MBA dan Yesenia I. Liyanto, B.A., MIB., MDI.
Para pembicara secara bergiliran menyampaikan success story mereka dalam mengenyam pendidikan maupun bisnisnya. Tampil sebagai pembicara kedua setelah Gavriel Novanto, Firda Riwu Kore lebih banyak memberi motivasi untuk ribuan mahasiswa yang memadati Auditorium Undana.
Firda mengatakan, saat ini merupakan waktu terbaik bagi anak-anak muda untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya, karena akan bermanfaat di waktu yang akan datang. Termasuk membangun bisnis sendiri juga merupakan bagian dari mencari pengalaman. Oleh karena itu, kegagalan adalah bagian dari proses belajar.
Lulusan Universitas Pelita Harapan (UPH) berusia 23 tahun ini meminta para mahasiswa untuk tidak takut gagal, karena gagal adalah hal biasa. Malah, kata dia, gagal di waktu muda itu baik karena merupakan bagian dari proses pembelajaran diri. Oleh karena itu, selagi masih muda, ambillah risiko sebanyak mungkin, karena kesempatan tidak datang dua kali.
“Kadang-kadang karena takut gagal, kita tidak berani mengambil kesempatan itu. Tapi ada yang karena nyalinya lebih besar, kalaupun dia takut, dia ambil kesempatan itu. Akhirnya kita yang menyesal, kenapa tidak mengambil kesempatan itu. Jadi setiap ada kesempatan jangan takut untuk mencoba,” ujar Firda.
Mahasiswa S2 Universitas Indonesia ini mengingatkan kepada para mahasiswa yang hadir untuk memanfaatkan kesempatan berkuliah saat ini. Tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan menempuh pendidikan. Karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan untuk berkuliah. “Karena orangtua kita mungkin tidak banyak menyiapkan harta warisan, tapi meninggalkan ilmu. Karena ilmu sangat penting. Sangat menentukan masa depan,” ujarnya.
CEO PT. Putra Nusa Lontar ini mengatakan para pembicara yang dihadirkan ini mencapai tahap saat ini karena sudah melalui proses belajar yang panjang. Sudah melalui berbagai kegagalan dan tantangan sebelum mencapai tahap ini. Namun demikian, sampai saat ini masih terus belajar.
Oleh karena itu, ia mengatakan, dalam menggeluti pendidikan maupun bisnis, tidak boleh menyerah walaupun menemui kesulitan. “Apa yang dihadapi sekarang adalah masalah kecil, itu hal yang wajar. Jangan takut. Teruslah belajar. Karena beberapa tahun ke depan, ketika kita kilas balik, pasti kita tertawa bahagia melewati berbagai cobaan dan tantangan itu. Saatnya nanti kita akan ketawa karena masalah yang telah kita lewati ternyata masalah kecil, sehingga punya keberanian mencoba hal-hal baru yang lebih menantang,” ungkapnya. (*/BN)