Festival ‘Mulut Seribu’ Dinilai Tidak Direncanakan Secara Matang

  • Whatsapp
Paulus Henuk. (Ist)
Paulus Henuk. (Ist)
Paulus Henuk. (Ist)

BA’A, berandanusantara.com – Festival ‘Mulut Seribu’ yang diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) dinilai terburu-buru dan tidak direncanakan secara matang.

Hal ini diungkapkan anggota DPRD Rote Ndao, Paulus Henuk, Sabtu (26/10/2019). Meskipun secara pribadi maupun lembaga mendukung, namun dia tetap menilai bahwa pelaksanaan festival belum didukung dengan promosi serta infrastruktur jalan yang memadai menuju ke lokasi kegiatan.

Read More

Selain itu, kata dia, kesiapan panitia dalam penerimaan tamu masih terkesan amburadul. Begitu juga dengan penataan stan-stan yang belum dilakukan secara baik.

Drngan kondisi ini, Paulus Henuk berpendapat bahwa bisa saja akan memberi kesan yang kurang baik bagi pengunjung. Bahkan dia menilai kegiatan itu terkesan abal-abal.

“Yang datang ke acara tadi itu paling banyak ASN. Bahkan hari ini diliburkan demi kegiatan itu. Pertanyaan kita kepada panitia apakah dia memiki data berapa jumlah orang yang hadir tadi. Sya pikir mereka tidak punya data itu,” ketusnya.

Pilitisi Partai Perindo ini juga mengatakan jika semua ditata dengan baik, acaranya dibuat bagus, para penjual maupun stan-stan ditata drngan baik, maka orang akan kepingin kembali untuk datang karena merasa ada yang baik dan membuat orang bahagia.

“”Ada banyak variabel yang harus dilerhatikan dalam mengelola pariwisata yakni alam yang indah, promosi, SDM yang baik dan infrastruktur penunjang. Jangan sampai tempatnya indah tapi karna jalannya rusak maka orang tidak mau lagi datang,” ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dalam sambutan saat acara pembukaan festival ‘Mulut Seribu’ mengaharapkan agar pariwisata Rote Ndao dapat maju dan berkembang, serta membawa dampak terhadap pertumbuhan rkonomi masyarakat.

“Harapan saya, di tangan ibu bupati (Paulina Haning-Bulu), pariwisata di Kabupaten Rote Ndao akan berkembang dengan baik,” ujarnya.

Dia juga meminta kepada pemerintah dan masyarakat untuk bisa meninggalkan kesan yang baik terhadap para wisatawan yang berkunjung ke Rote Ndao.

“Dengan keramahan dan kenyamanan yang dirasakan oleh para wisatawan maka cerita baik tentang sebuah daerah wisata akan tersiar baik ditempat asal para wisatawan,” randasnya.

Objek wisata ‘Mulut Seribu’ terletak di desa Daiama, kecamatan Landu Leko, kabupaten Rote Ndao. ‘Mulut Seribu’ merupakan gugusan pulau-pulau kecil yang bentuknya menyerupai labirin. (AM/BN)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *