Festival Budaya di Kelurahan Oebufu dengan Ragam Etnis

  • Whatsapp
Festival Budaya di Kelurahan Oebufu. (Foto: BN)

KUPANG, BN – Festival budaya yang digelar di Kelurahan Oebufu dalam rangka menyongsong HUT ke-78 Kemerdekaan RI nampak menarik. Beragam etnis ditonjolkan dalam event tersebut yang telah dimulai pada Sabtu (5/8/2023).

Event budaya di Kelurahan Oebufu dipusatkan di Jalan Puri Lontar dan dibuka secara resmi oleh Penjabat Wali Kota Kupang George Hadjoh yang saat itu mengenakan pakaian adat khas dari Kabupaten Rote Ndao disertai topi Ti’i Langga.

Read More

Warga setempat pun ikut berbondong-bondong menuju lokasi event budaya. Para peserta yang terlibat dalam event tersebut mengenakan pakaian adat dengan ragam etnis.

Dalam sambutannya, Penjabat Wali Kota Kupang George Hadjoh mengatakan bahwa Kelurahan Oebufu menjadi cerminan aneka ragam etnis dan budaya Indinesia.

Menurut George Hadjoh, sejak Gubernur NTT Viktor Laiskodat menetapkan pariwasata sebagai prime mover pembangunan, mestinya berbagai event budaya harus terus digagas dan digelar sebagai bagian dari ekosistem di
dalamnya.

“Lewat pariwisata, semua sektor ikut terdorong untuk ikut bertumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik,” ungkap George Hadjoh.

Festival budaya di Kelurahan Oebufu berlangsung selama empat hari yakni tanggal 5 – 8 Agustus, dan dirangkai dengan berbagai perlombaan diantaranya; lomba tarian Ja’i kreasi, lomba pidato, fahion show, serta lomba kebersihan antar RT.

Sementara Lurah Oebufu Zet Batmalo berkomitmen festival budaya akan menjadi event rutin yang akan digelar setiap tahun, terutama dalam momentum penting.

Ia menambahkan walaupun dengan keterbatasan anggaran, event kelurahan bisa dilaksanakan berkat dukungan dari berbagai pihak, masyarakat Kelurahan Oebufu dan stakeholder slainnya.
Menurut Lurah Oebufu, dalam event kelurahan ini juga sekaligus lomba kebersihan antara RT, dan diharapkan agar menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan.

Salah seorang warga Kelurahan Oebufu, Fidelis Panie ikut mengapresiasi Pemerintah Kota Kupang yang memiliki inisiatif menggelar festival budaya di momen HUT ke-78 RI.

Menurut Fidelis, selama COVID-19 ditambah badai seroja yang melanda Kota Kupang beberapa tahun lalu, tidak pernah lagi ada event-event apapun yang digelar saat itu.

“Dengan event semacam ini, akan menambah gairah bukan saja semangat masyarakat, tetapi gairah ekonomi juga ikut bangkit,” ujar Fidelis.

Senada dengan Lurah Oebufu, Fidelis juga mengharapkan agar event ini dapat digelar setiap tahun, dengan konsep dan gagasan yang berbeda. Bahkan menurut dia, harus lebih meriah.

“Ini merupakan event yang positif sehingga harus terus digelar setiap tahun,” pungkasnya. (*/BN)

Related posts