Dirut Bank NTT Izhak Eduard Dinonaktifkan dari Jabatannya

  • Whatsapp
Gubernur Viktor Laiskodat memberikan keterangan pers terkait hasil RUPS Bank NTT. (Ist)
Gubernur Viktor Laiskodat memberikan keterangan pers terkait hasil RUPS Bank NTT. (Ist)

KUPANG, berandanusantara.com – Direktur Utama (Dirut) Bank NTT Izhak Eduard resmi dinonaktifkan dari jabatannya berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa Tahun Buku 2020, Rabu (6/5/2020).

Alasan mendasar dinonaktifkannya Izhak Eduard, lantaran kinerja keuangan Bank semasa kepemimpinannya tidak mencapai target yang diberikan berdasarkan RUPS tahun buku 2018/2019.

Read More

“Dari target 500 Miliar, ternyata sampai dengan RUPS saat ini capaiannya tidak sampai bahkan sangat kecil, hanya 200 sekian,” jelas Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP) saat memberikan keterangan pers.

Dengan dasar itu, menurut Laiskodat, RUPS memutuskan untuk dilakukan penyegaran-penyegaran salah satunya dengan penonaktifan Izhak Eduar sebagai Dirut.

“Kami membutuhkan kerja-kerja yang lebih ekstrim dan profesional. Apalagi tahun ini, tahun yang sangat sulit. Kalau tidak disiapkan dengan baik maka Bank NTT tidak akan jadi bank yang hebat,” tegasnya.

Ditambah lagi, kata Laiskodat, aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) lebih ketat yakni pada tahun 2024 nanti modal yang harus disetor sebesar Rp3 Triliun.

“Saat ini Bank NTT kekurangan Rp1,2 Triliun, sehingga perlu ada pekerjaan-pekerjaan yang luar biasa. Oleh karena itu, penyegaran ini dilakukan supaya Direksi lebih semangat dan profesional,” ujarnya.

Selain itu, Laiskodat juga menyentil soal angka Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet yang mencapai 4 persen lebih. Menurutnya itu tanda yang berbahaya.

Untuk itu, dia mendorong Direksi agar bekerja lebih keras dengan langkah-langkah yang tepat, agar NPL bisa ditekan dan tidak menggerus keuntungan di masa yang akan datang.

“Perlu ada pembenahan-pembenahan dan perlu juga ada tim kerja. Tidak butuh ‘superman’ tapi yang dibutuhkan adalah tim yang super untuk membawa Bank NTT lebih hebat,” imbuhnya.

Selain penonaktifan Izhak Eduard sebagai Dirut, RUPS LB juga memutuskan Aleks Riwu Kaho yang sebelumnya Direktur Pemasaran Dana, diangkat sebagai Pelaksana Pugas (Plt) Dirut Bank NTT merangkap Direktur Kredit.

Direktur Pemasaran Dana akan dijabat oleh Absalom Sine yang sebelumnya adalah Direktur Pemasaran Kredit. Sementara, Yohanis Landu Praing dan Hilarius Minggu tetap di posisinya masing-masing yakni Direktur Umum dan Direktur Kepatuhan.

Di hari yang sama, sebelum RUPS LB, digelar juga RUPS Tahunan untuk Tahun Buku 2019, dengan agenda pertanggungjawaban Direksi.

RUPS Tahunan dan RUPS LB Tahun Buku 2020 dilaksanakan di ruang rapat Gubernur. Sementara para Bupati selain Bupati Kupang dan Wali Kota Kupang mengikuti dua agenda ini secara virtual.  (AM/BN)

Related posts