KEFAMENANU,-Di tengah hiruk pikuk Pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia memperguncingkan siapa bakal calon presiden yang akan memimpin negara Indonesia lima tahun ke depan, ratusan balita di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT) justru ditimbang dibawah pohon akibat ketiadaan fasilitas posyandu. Mirisnya kondisi ini sudah berlangsung sejak tahun 2007 silam dan lokasinya tepat di belakang kantor daearah tidak jauh dari rumah wakil Bupati TTU, Aloysius Kobes. Padahal sudah pernah dilaporkan kepada pemerintah setempat.
Bahkan para ibu di Kelurahan Benpasi, yang hendak mengetahui berat badan anak mereka terpaksa harus rela menimbang anak balita menggunakan timbangan gantung yang digantung di bawah pohon saat mengikuti kegiatan posyandu yang dilakukan petugas puskesmas kota setiap bulan di bawah pohon.
“Persoalan ini sudah sering kita sampaikan setiap kali musrembang namun belum mendapat tanggapan hingga saat ini,”tandas Regina Bete Musu, Staf Puskesmas Kota Kefa.
Beruntung seorang warga rela memberikan halaman teras rumahnya untuk digunakan setiap kali kegiatan posyandu. Namun karena sempit terpaksa para ibu menimbang balita di bawah pohon. Rupanya karena sudah terbiasa, para ibu leluasa menimbang anak balita mereka tanpa takut dengan bahaya yang mengancam misalnya kayu kering yang ataupun gantungan timbangan yersebut putus dan menimpa bayi mereka.
Data jumlah anak balita yang sering melakukan timbangan berat badan di bawah pohon tercatat sebanyak 132 balita.
Mereka berharap agar pemerintah daerah membantu memfasilitasi satu bangunan posyandu agar mereka bisa memberikan pelayanan prima kepada para balita di kala musim penghujan tiba.
(Yulius Salu)