BPBD Kota Kupang Gelar Simulasi Lapang Bencana Cuaca Ekstrim

  • Whatsapp
Kepala BPBD Kota Kupang Ernest Ludji saat membuka kegiatan simulasi lapang bencana cuaca ekstrim di Kampung Amanuban, Kelurahan Oebufu. (Foto: istimewa)

KUPANG, BN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur terus melakukan berbagai upaya pencegahan dan mitigasi dalam rangka kesiapsiagaan terhadap bencana.

Salah satu upaya pencegahan dan mitigasi yang dilakukan ialah menggelar simulasi lapang bencana cuaca ekstrim, di Kampung Amanuban, Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, belum lama ini.

Kampung Amanuban, Kelurahan Oebufu merupakan wilayah yang pernah terdampak bencana ekstrim yakni siklon tropis seroja beberapa tahun silam. Dampak dari bencana itu cukup signifikan, baik korban jiwa, termasuk warga harus kehilangan tempat tinggalnya.

Banyak pihak dilibatkan dalam simulasi tersebut diantaranya aparat Pemeritah Kelurahan, para relawan dari sejumlah komunitas serta masyarakat di Kampung Amanuban yang juga nampak sangat antusias mengikuti.

Kepala BPBD Kota Kupang menjelaskan, tujuan diadakannya simulasi tersebut untuk melatih para relawan agar bisa dengan tanggap bergerak ke lokasi, saat mendapatkan informasi akan adanya bencana, maupun saat terjadi bencana.

“Selain itu, simulasi ini juga untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang apa yang haru dilakukan saat datangnya bencana,” jelas Ernest Ludji.

Selain itu, Ernest Ludji menjelaskan bahwa simulasi ini merupakan salah satu komponen yang harus dijalankan terhadap rencana kontigensi cuaca ekstrim di Kota Kupang.

“Simulasi ini juga menjadi hal yang penting dan wajib dilakukan, sebagaimana telah disusun oleh berbagai komponen dan pemangku kepentingan,” jelas Ernest.

Simulasi ini berisi adegan seperti sebuah kejadian nyata. Masing-masing peserta menjalankan peran sesuai tanggungjawab yang telah diberikan. Semua peserta juga melaksanakan perannya dengan serius dan antusias.

Warga yang menyaksikan simulasi ini juga nampak antusias. Mereka juga serius menyaksikan aksi-aksi para peserta yang memperagakan perannya.

Asisten I Setda Kota Kupang, Yanuar Dally mengatakan bencana merupakan tamu yang tidak diundang, dan bisa datang kapan saja. Sehingga menurutnya, simulasi menjadi agenda penting bagi seluruh warga untuk ikut tanggap terhadap bencana.

“Artinya masyarakat sudah siap apabila terjadi bencana,” ujar Yanuar. (*/BN)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *