ATAMBUA, berandanusantara.com – Tak menyangka, lokasi yang dahulunya hanya kandang kambing, kini telah menjadi destinasi favorit dan banyak dikunjungi masyarakat. Semua ini merupakan buah dari sentuhan tangan Bank Pembangunan Nusa Tenggara Timur (Bank NTT).
Lokasi tersebut terletak di Desa Dualaus, Kecamatam Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Desa Dualaus menjadi Desa Binaan Bank NTT. Dengan melibatkan pihak Bumdes setempat, lokasi tersebut telah disulap menjadi Caffe yang diberi nama Amor dengan dengan berbagai ornamen menarik.
Dinding-dinding Caffe dibuat dengan memanfaatkan bekas olahan kayu yang diperoleh dari industri meubel. Di bagian luar, dibuat sejumlah lopo untuk bersantai dengan tempat duduknya juga dari kayu-kayu beka olahan. Sangat kekinian dan tentunya cocok bagi semua kalangan yang ingin bersantai.
Di Caffe tersebut, disediakan berbagai panganan lokal seperti pisang, ubi, jagung, abon ikan tuna serta olahan-olahan makanan lain yang tentunya sangat lezat dengan cita rasa lokal. Ditambah lagi, di Caffe tersebut menyediakan aneka minuman, yang salah satunya adalah kopi Lakmaras. Kopi Lakmaras rasanya sangat nikmat dan bisa menjadi rekomendasi bagi para pencinta kopi.
Tidak hanya itu, di dalam Caffe tersebut dipajang berbagai kerajinan tangan seperti anyaman, gelang, kalung, topi, serta tenun ikat. Di waktu tertentu, ada juga pertunjukan musik yang menambah keseruan bagi para pengunjung. Penyanyi dan pemain musik tidak lain merupakan anak-anak muda asli Desa Dualaus.
Karena pesonanya, Desa Binaan Bank NTT desa Dualaus masuk dalam 12 besar Desa Binaan terbaik di Provinsi NTT.
Dikunjungi Gubernur NTT
Dalam agenda kunjungan kerja di daratan pulau Timor, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Minggu (23/1/2022), mengunjungi Desa Binaan Bank NTT di Desa Dualaus, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu.
Tak sendirian, Gubernur NTT didampingi Bupati Belu dr. Agustinus Taolin, Wakil Bupati Belu Aloysius Haleserens, Anggota DPRD NTT Bernadinus Taek, sejumlah pimpinan SKPD provinsi NTT dan Kabupaten Belu, Staf Khusus Gubernur NTT, sejumlah Kepala Divisi Bank NTT dan pimpinan cabang Bank NTT TTU, Belu dan TTS.
Di hadapan Gubernur NTT dan rombongan, Kepala Desa Dualaus Oktobijalis Nape mengakui kalau desa yang dipimpinnya itu menjadi seperti saat ini karena berkat campur tangan dari Bank NTT. Kehadiran UMKM yang saat ini sangat bergeliat di Desa Dualaus juga merupakan peran penting Bank NTT.
“Saya berharap Bapak Gubernur bisa ikut memperhatikan UMKM yang ada di Desa Dualaus. Karena Desa Dualaus terdapat berbagai potensi pariwisata seperti pantai, mangrove, serta Kolam Susu yang sudah sangat terkenal,” ujar Kepala Desa.
Sementara itu, mewakili Gubernur, Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTT Lucky Koli mengatakan dalam desain pariwisata, keberadaan Desa Binaan seperti Desa Dualaus sama dengan yang dikehendaki Gubernur NTT.
“Commodity base tourism yang dibangun dengan kekuatan masyarakat, semua rantau pasok datang dari masyarakat, itu nilai ekonominya akan dinikmati oleh masyarakat yang ada di desa. Apalagi terdapat sejumlah destinasi pariwisata unggulan,” jelas dia.
Menurutnya, kehadiran perbankan sangat membantu dalam hal pembiayaan modal usaha sehingga Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) bisa bertumbuh. Oleh karena itu, dia sangat berterima kasih kepada Bank NTT yang sangat peka terhadap kebutuhan UMKM untuk bertumbung dan berkembang.
“Bank NTT telah menunjukan perannya secara baik sebagai bagian dari ekosistem pembiayaan khususnya di bidang pariwisata, pengembangan UMKM, pertanian serta bidang-bidang lain yang betujuan untuk kesejahteraan masyarakat dan daerah,” tandasnya.
Dalam kunjungan Gubernur NTT di Desa Dualaus, dilakukan juga penyerahan bantuan modal usaha melalui Kredit Merdeka kepada pelaku UMKM, serta bantuan CSR kepada Pemerintah Kabupaten Belu sebesar Rp288 Juta.
Pada kesempatan itu pula, Gubernur NTT berkesempatan melihat langsung sekaligus membeli berbagai produk UMKM yang dijual di Desa Binaan Bank NTT Dualaus. (*BN)