Benny K. Harman Tinggalkan Semua Kemewahan di Jakarta Demi NTT

  • Whatsapp
Istimewa
Istimewa
Istimewa

ENDE, berandanusantara.com – Menjadi anggota DPR RI selama tiga periode sudah dirasa cukup bagi sosok Benny K. Harman. Pria yang akrab disapa BKH itu kini kembali lagi ke Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam misinya untuk melayani masyarakat.

Nusa Tenggara Timur sampai dengan saat ini masih dikategorikan miskin. Disamping itu, banyak persoalan ikutan seperti di bidang pendidikan, infrastruktur, kesehatan, pertanian, dan berbagai persoalan lainnya yang masih menghimpit.

Read More

Dasar itulah yang membuat sosok yang terbilang sangat berpengaruh di kancah nasional itu memilih kembali ke NTT. Kembali ke kampung halaman yang sangat dicintainya. Dia kembali untuk mengatasi berbagai persoalan-persoalan yang ada.

Padahal di Ibukota, dengan posisi yang diemban saat ini terbilang sangat enak. Mengapa? Semua kemewahan ada di sana. Pendapatan yang diperolehnya setiap bulan sangat besar sebagai anggota DPR RI. Apalagi sudah tiga periode masa jabatannya.

“Untuk mencari kemewahan ada di Jakarta, bukan di Nusa Tenggara Timur,” ujar BKH saat menjalani kampanye dialogis di salah satu titik di kabupaten Ende, Minggu (25/2/2018).

Menurutnya, gaji sebagai seorang anggota DPR RI itu Rp 80 juta perbulan. Sementara gaji Gubernur itu Rp 7,5 juta. Namun, kata dia, dirinya memilih menjadi Gubernur karena akan memiliki kewenangan yang lebih besar untuk bisa menyelesaikan berbagai persoalan di NTT.

“Jangan pilih saya jadi DPR RI lagi, tapi pilihlah saya jadi Gubernur, pemimpin di daerah ini, untuk membantu mengatasi persoalan-persoalan yang ada di NTT,” tegas BKH kepada masyarakat setempat.

Dia menjelaskan, dengan memiliki pengalaman di pusat, ditambah memiliki wakil yang merupakan Birokrat tulen, pasti akan mampu menjawab semua keluhan dan persoalan yang ada di tengah-tengah masyarakat selama ini.

“”Kami sudah menyusun visi misi. Ada lima program unggulan kami diantaranya pembukaan lapangan kerja,  beasiswa untuk pelajar, kartu tani, infrastruktur dan desa menyala,” pungkasnya. (Andyos/tim)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *