Bank NTT Tuan Rumah Seminar Nasional yang Hadirkan Komisaris BPD se-Indonesia

  • Whatsapp
Direksi dan Komisaris Bank NTT bersama para Komisaris BPD se-Indonesia di Labuan Bajo. (Foto: Humas Bank NTT)

KUPANG, berandanusantara.com — Beberapa hari terakhir, publik disajikan informasi-informasi mengenai lockdown terhadap pelayanan kepariwisataan di Labuan Bajo, Manggarai Barat. Beredar video-video dan link-link informasi yang me ngganggu publik seolah-olah tempat wisata super premium itu sudah tutup dan ibarat kota mati.

Ternyata tidak seperti yang dibayangkan. Di tengah gempuran framing negatif itu, PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (PT. BPD NTT) menjadi tuan rumah sebuah kegiatan menarik, yang berlangsung di Labuan Bajo. Dan, kegiatan ini melibatkan sejumlah komisaris BPD se-Indonesia Timur.

Read More

Adapun kegiatan itu berlangsung di salah satu aula milik Sudamala Hotel and Resort Labuan Bajo, Rabu (3/8/2022) pagi. Kegiatan ini dilangsungkan selama dua hari, hingga Kamis.

Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho dalam sambutannya saat itu lebih menekankan tentang transformasi digital sebuah bank. Dan, Bank NTT pun terpanggil untuk melakukan transformasi itu secara total untuk menjawab tuntutan jaman.

Dalam Seminar Forum Komunikasi Dewan Komisaris Bank Pembangunan Seluruh Indonesia Wilayah Timur ini, Alex, demikian dia disapa, menegaskan, awalnya mengalami dinamika yang luar biasa. “Tetapi kita terus menciptakan energi sehingga Bank NTT mampu bertransformasi secara total,” ujar Alex.

Dia menyadari bahwa berbagai kesuksesan yang diraih oleh Bank NTT hari ini tidak terlepas dari kinerja hebat dan luar biasa dari Komisaris Utama selaku pimpinan dan didukung oleh dua komisaris independen lainnya. Dan baginya sebuah transformasi digital jika tidak dinahkodai oleh seorang komisaris utama yang handal maka tentu, Bank NTT tidak akan mengalami lompatan-lompatan eksponensial.

Menurutnya, Bank NTT dipercaya oleh Bank Indonesia untuk menjalankan layanan BI Fast, dan Bank NTT masuk dalam 20 bank besar di tanah air yang menjalankan layanan ini. Baginya, ini sebuah catatan digital yang baik, karena warga nasabah bisa memanfaatkan layanan transfer melalui Bank NTT dengan biaya yang sangat-sangat terjangkau, dalam waktu 1 X 24 jam.

Tak hanya itu, di forum yang dihadiri oleh Komisaris Utama Bank NTT, Juvenile Jodjana dan dua komisaris lainnya ini, Alex pun mengucapkan terimakasih atas semangat pemegang saham yang mendukung Bank NTT saat ini.

Kepada media, Alex menegaskan bahwa kegiatan di Labuan Bajo sudah dijadwalkan sebelumnya, namun bertepatan dengan aksi boikot besar-besaran, maka sejumlah pihak menyarankan agar kegiatan ini ditunda.

Baginya, Bank NTT sebagai pelopor pembangunan daerah harus hadir di tengah kondisi sulit sekalipun, sehingga dilaksanakannya kegiatan ini adalah bagian dari kampanye kepada dunia luar bahwa silahkan datang ke Labuan Bajo tanpa harus terpancing dengan berbagai isu.

Bahwa sekarang Labuan Bajo sudah pulih, dan terbuka bagi seluruh tamu.
Untuk diketahui, pada Kamis hari ini, terpantau media ini, sejumlah trip pariwisata di Labuan Bajo mulai dibuka dan tourist mulai mengunjungi pulau-pulau yang menjadi destinasi wisata di Manggarai Barat.

Pihak panitia melaporkan latar belakang acara Forum Komunikasi Dewan Komisaris Bank Pembagunan Daerah Seluruh Indonesia (FKDK BPDSI) di Labuan Bajo. Bahwa ini adalah kegiatan tahunan FKDK BPDSI wilayah timur dan sesuai program kerja FKDK Wilayah Timur tahun ini ditetapkan Labuan Bajo sebagai tempat penyelenggaraan Seminar Tahunan, sehingga secara otomatis Bank NTT ditetapkan sebagai tuan rumah.

Kegiatan Seminar Nasional ini dihadiri juga oleh semua Dewan Komisaris (Dekom) dari seluruh BPD di Indonesia, dari wilayah Barat, Tengah dan Timur. Themanya “Memahami Kinerja Keuangan Sebagai Komponen Rentabilitas dan Permodalan Dalam Penilaian Tingkat Kesehatan Bank (TKB)”.

Adapun pesan yang ingin disampaikan oleh Pemerintah Daerah adalah bagaimana peran BPD dalam memajukan pariwisata dan UMKM di daerah masing-masing. Dan diharapkan dewan komisaris sebagai perangkat pengawasan bank dapat menjalankan fungsinya agar bank mampu memberikan kinerja yang lebik baik.

Turut berperan dalam proses pembangunan perekonomian masyarakat NTT, menuju pencapaian visi dan misi bank, berkolaborasi dalam mewujudkan visi dan misi Pemerintah Provinsi, percepatan transformasi BPD serta terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi yang cepat dalam penyediaan produk dan layanan bagi masyarakat yang lebih baik, cepat, aman dan handal. (*/BN)

Related posts