KUPANG, berandanusantara.com — Layanan Quick Response Code Indonesian Standar (QRIS) Bank NTT yang dilaunching beberapa waktu lalu mendapat apreasiasi positif dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Apalagi, melalui layanan QRIS Bank NTT, masyarakat dan nasabah dapat dengan mudah bertransaksi melalui pembayaran digital dan mobile banking (non tunai).
Diana Nunuhitu misalnya. Perempuan pemilik salah satu kedai makanan di kompleks kantor gubernur NTT itu mengaku sangat terbantu dengan layanan QRIS Bank NTT.
Menurutnya, selain tidak dikenakan biaya tambahan, melalui fitur layanan ini, bisa mencegah transaksi tunai terutama saat masa pandemi covid-19.
Selain itu, sebagai penjual, dirinya tidak perlu repot-repot mencari uang kembali, karena semuanya sudah terhubung langsung dengan rekening nasabah.
“Kalau bisa terus disosialisasikan kepada masyarakat NTT, khususnya pelaku UMKM dan PNS, sehingga bisa bertransaksi melalui layanan ini,” ungkap Diana, Rabu (17/6/2020) kemarin.
Tidak hanya Diana, pelaku UMKM lainnya, Putra Karsana juga merasakan hal yang sama. Baginya, QRIS Bank NTT sangat relevan dengan tuntutan zaman. Cukup melalui handphone, transaksi sudah bisa dilakukan.
“Dengan adanya aplikasi sistem barcode ini, kita tidak perlu ready stok uang kecil dalam jumlah yang banyak lagi,” katanya.
Dia melanjutkan, keuntungan yang ada dalam layanan QRIS Bank NTT terbilang banyak. Apalagi, transaksinya simpel dan sangat mudah, karena cukup dengan scan handphone saja.
“Misalnya ada yang ketinggalan dompet, tidak perlu repot, karena melalui handphone saja sudah bisa membayar,” jelasnya.
Meski demikian, menurut Putra, pengguna layanan ini masih tergolong kecil–hanya sekitar 30 persen saja. Untuk itu, dia mengimbau agar pihak Bank NTT terus melakukan sosialisasi terkait manfaat dari layanan ini.
“Kalau bisa, kedepan, aplikasi ini sudah banyak digunakan oleh masyarakat khususnya PNS, serta semakin berkembang dan canggih,” pungkasnya. (*tim)