JAKARTA, BN – PT Tunas Inti Abadi (TIA) dan PT Cipta Kridatama (CK) masing-masing berhasil meraih 4 penghargaan sekaligus dalam gelaran Good Mining Practice (GMP) Award 2023 yang diadakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Penghargaan ini diberikan kepada TIA dan CK atas komitmen kedua perusahaan dalam menerapkan kaidah pertambangan serta pengelolaan lingkungan yang baik. Hal ini menjadi bukti komitmen TIA dan CK memperhatikan kaidah-kaidah pertambangan yang baik dan bertanggung jawab dalam praktek bisnisnya.
Tahun ini, TIA selaku Badan Usaha Pertambangan (BUP) yang merupakan anak usaha PT ABM Investama Tbk. (ABM), mendapatkan Penghargaan Aditama kriteria Teknis Pertambangan, Penghargaan Utama kriteria Konservasi, Penghargaan Utama kriteria Perlindungan Lingkungan Pertambangan, serta Penghargaan Utama kriteria Standarisasi dan Usaha Jasa. Dalam ajang yang sama, anak usaha ABM lainnya yaitu CK selaku Badan Usaha Pemegang Izin Usaha Jasa Pertambangan, mendapatkan Penghargaan Pratama untuk pelaksanaan jasa pertambangan di sites BUP PT Mifa Bersaudara dan PT Multi Harapan Utama (MHU), serta Penghargaan Utama untuk pelaksanaan jasa pertambangan di sites BUP TIA dan PT Borneo Indo Bara (BIB). Direktur CK, Feriwan Sinatra , mengatakan capaian ini tentunya akan menjadi motivasi bagi Grup ABM, khususnya CK untuk terus memberikan manfaat bagi lingkungan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak khususnya Kementerian ESDM dan Ditjen Minerba atas penghargaan yang diberikan kepada TIA di tahun ini. Pencapaian prestasi ini tidak terlepas dari kerja keras tim CK dan TIA, serta dukungan seluruh anggota Grup ABM sehingga penghargaan ini dapat diraih. Tentunya penghargaan ini akan menjadi bahan bakar yang memacu semangat kami untuk terus berkarya dengan terus menerapkan kaidah pertambangan yang baik pada operasional pertambangan di setiap aspeknya,” ujar Budi Patria, Kepala Teknik Tambang TIA, usai menerima penghargaan, Senin (2/10/2023).
Grup ABM menyadari pentingnya menjaga lingkungan dan keselamatan pekerja di lingkup operasional perusahaan. Komitmen CK dan TIA dalam menerapkan good mining practice, sejalan dengan tantangan industri tambang yang kini menghadapi gejolak. Pasalnya, sektor pertambangan tengah menghadapi tuntutan transparansi dan akuntabilitas yang tinggi, kerusakan lingkungan dan pemanasan global, transisi energi, fluktuasi harga komoditas, serta cadangan yang kian terbatas.
Menurut Budi, keberhasilan penerapan good mining practice memang harus melibatkan semua pihak. Budi mengapresiasi langkah Kementerian ESDM yang terus mendorong perusahaan agar menerapkan kaidah pertambangan yang baik.
“GMP Award ini tentunya menjadi simbol bahwa pemerintah dan perusahaan tambang ingin bersama-sama memberikan yang terbaik dalam menjaga dan mengelola lingkungan. Grup ABM secara konsisten menerapkan kaidah pertambangan yang baik di setiap aspek operasional. Kami sangat bersungguh-sungguh dalam mengelola sisa tambang sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan untuk memberikan dampak positif bagi seluruh pihak,” ujar Feriwan Sinatra dalam kesempatan terpisah.
Direktur Teknik dan Lingkungan/Kepala Inspektur Tambang Kementerian ESDM, Sunindyo Suryo Hendardi, selaku ketua panitia menjelaskan, GMP Award ini merupakan ajang tahunan untuk memberikan Penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang menerapkan Kaidah Teknik Pertambangan Mineral dan Batu Bara yang Baik atau Good Mining Practice. GMP Award 2023 diikuti oleh 13 perusahaan KK, 33 perusahaan PKP2B, 30 perusahaan IUPMA, 224 perusahaan IUP PMDN, 20 IUP BUMN, 9 perusahaan IUPK, serta 65 perusahaan IUJP.
Adapun 5 aspek yang diprioritaskan dalam penerapan good mining practice antara lain pengelolaan lingkungan hidup pertambangan, reklamasi, dan pasca tambang, pengelolaan teknis pertambangan, pengelolaan konservasi mineral dan batu bara, pengelolaan keselamatan pertambangan, serta pemanfaatan teknologi dan penerapan teknologi pertambangan.
Selain sebagai ajang apresiasi, GMP Award juga menjadi tolak ukur hasil kinerja pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara terhadap Badan Usaha Pertambangan juga Perusahaan Jasa Pertambangan selama satu tahun terakhir.
“Ajang ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada perusahaan sektor pertambangan di Indonesia yang telah melakukan kaidah teknik pertambangan yang baik. Dengan begitu, ajang ini diharapkan menambah motivasi sehingga seluruh perusahaan pertambangan di Indonesia dapat menerapkan sekaligus meningkatkan Kaidah Teknik Pertambangan yang baik dalam setiap aspek operasionalnya,” tutur Sunindyo. (*/BN)