Akademisi Undana Kritisi Pernyataan Mantan Bupati Rote Ndao

  • Whatsapp
Balkis Soraya Tanof. (Ist)
Balkis Soraya Tanof. (Ist)
Balkis Soraya Tanof. (Ist)

KUPANG, berandanusantara.com – Pernyataan mantan Bupati Rote Ndao, Leonard Haning yang menyebut orang-orang yang mengkritik pemerintah daerah adalah orang-orang cacat ditanggapi Akademisi Undana, DR. Balkis Soraya Tanof.

Menurut Balkis, sebagai ketua Tim Penggerak PKK yang juga mantan Bupati dua periode, seharusnya tidak mengeluarkan pernyataan yang tak pantas dengan memberi diksi cacat kepada masyarakat yang memberi kritik.

Read More

“Secara sosiologis, itu merupakan bentuk stigma atau pelabelan negatif bagi masyarakat yang kontra terhadap kebijakan pemerintah Rote Ndao,” tegas pengamat sosiologi Undana ini melalui pesan whatsapp, Rabu (30/10/2019).

Dia menjelaskan, pemerintahan yang baik dan bersih harus menjalankan salah satu prinsip birokrasi dalam mengemban amanah melayani dan mengabdi kepada masyarakat Rote adalah harus mengedepankan prinsip partisipasi masyarakat.

“Masyarakat mempunyai hak memberi saran dan masukan tentang kebijakan dari pemerintah yang bersifat ‘button up’ bukan ‘top down’, selain prinsip transparansi dan akuntabel,” jelasnya.

Sebagai Ketua Kader PKK, jelas Balkis, harusnya Leonard Haning memberikan Pendidikan Penghayatan Pengamalan Pancasila (P4) sebagai implementasi pendidikan karakter atau revolusi mental kepada masyarakat, dalam komunikasi politik tentang nilai-nilai keteladanan dan nilai-nilai humanis.

“Ini penting untuk memberikan pendidikan wawasan kebangsaan yang menjunjung tinggi serta menghormati nilai-nilai kemanusiaan dan tidak anti kritik,” ujarnya.

Menurut Balkis, Leonard Haning harus paham bahwa salah satu alat kontrol demokrasi adalah ‘civil society’ selain media massa, eksekutif, legislatif, yufikatif, sehingga gaya kepemimpinan era orde baru yang ‘otoritarianisme’ tidak terulang lagi dalam praktek-praktek birokrasi demokrasi di era reformasi keterbukaan publik saat ini.

“Seharusnya sebagai mantan orang nomor satu di Rote dan sekaligus suami dari Bupati saat ini, harus meneladani gaya kepemimpinan Presiden Jokowi; santun dalam komunikasi politik dan merangkul oposisi, atau masyarakat yang kritis, mengontrol kinerja Pemerintah. Bukan sebaliknya merendahkan harkat dan martabat orang yang kontra dengan stigma cacat,” tegasnya.

Untuk diketahui, Leonard Haning dalam sambutannya pada penutupan Festival ‘Mulut Seribu’ yang menyebut bahwa orang-orang yang suka mengkritik pemerintah daerah adalah orang-orang cacat. (AM/BN)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *