Pemkot Kupang dan Pemilik Sumur Bor Bersinergi Atasi Persoalan Air Bersih

  • Whatsapp
Ist
Ist

KUPANG, berandanusantara.com – Pemerintah Kota Kupang terus berupaya mengatasi persoalan air bersih. Salah satunya dengan menggandeng para pemilik sumur bor.

Langkah tersebut dilakukan Wali Kota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, M.M., M.H., bersama Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bening Lontar, Jhoni Ottemoesoe dengan mengunjungi langsung sejumlah pemilik sumur bor di Kelurahan Oesapa Selatan dan Kelurahan Penfui, Selasa (11/8/2020).

Read More

Wali Kota Kupang didampingi Sekda Kota Kupang, Fahrensy P. Funay, SE, M.Si, Asisten II Sekda Kota Kupang, Ir. Elvianus Wairata, M.Si dan Direktur PDAM melihat titik sumur bor milik Marten Luther Tella di Kelurahan Oesapa Selatan.

Sumur bor dengan kekuatan 10 liter per detik tersebut, kata Direktur PDAM Tirta Bening Lontar, bisa menjangkau 1000 pelanggan di Oesapa Selatan dan sekitarnya. Oleh sebab itu, tindak lanjut yang akan dilakukan PDAM adalah memperluas jaringan ke sejumlah rumah warga.

“Untuk sementara belum kita masukan airnya ke reservoir. Nanti sudah dibuat permanen untuk jangka panjang baru airnya dimasukan ke reservoir, nanti 34 kubik naik ke atas baru diairi ke jaringan dengan kekuatan 10 liter per detik. Semoga bisa menjangkau 1.000 kepala keluarga,” ujar Jhoni yang juga mantan Dirut PDAM Kabupaten Kupang ini.

Sementara titik lainnya yang dikunjungi Wali Kota Kupang dan rombongan adalah sumur bor milik Pak Boni. Sumur bor yang dipompa 24 jam tersebut bisa mencapai 8 liter per detik, bahkan Boni sedang melakukan pengeboran tambahan satu sumur untuk dipakai kerja sama dengan PDAM Kota Kupang.

Selain itu, Wali Kota Kupang dan Dirut PDAM mengunjungi titik air di Gereja Marturia Oesapa Selatan. Ketua Majelis Jemaat GMIT Marturia, Pdt. Elianor V. Manu-Nale mengatakan bahwa sumur bor tersebut selain dipakai untuk kebutuhan gereja juga dipakai untuk melayani 18 KK disekitar gereja.

“Dengan jadwal pelayanan pada hari selasa, kamis dan sabtu,” kata Pdt. Elianor. Sementara itu, Direktur PDAM Kota Kupang mengatakan bahwa sumur bor di GMIT Marturia dengan kekuatan 8 liter per detik kemungkinan bisa menjangkau 400-500 rumah warga.

Lokasi ke empat adalah sumur bor milik Alo Tao di Kelurahan Penfui, Kecamatan Maulafa. Alo mengatakan sejak dahulu dirinya sudah berniat membantu masyarakat namun baru saat ini dirinya dihubungi oleh PDAM. Dirinya mengapresiasi PDAM dan Pemkot Kupang dengan terobosan baru tersebut.

“Air di sini tidak pernah surut sekalipun dipompa terus-menerus. Bahkan sumur bor milik Alo bisa dipompa 1 juta liter per hari. Setiap hari air yang mengalir sampai dengan 600 ribu liter per hari. Musim panas juga tidak habis, air bawah tanah ini semacam ada danau di bawahnya, jadi tidak bisa kering, jalur ini tembusnya sampai lokasi pohon duri Oesapa, genangan seperti danau dibawah,” jelas Alo.

Sementara itu, Wali Kota Kupang mengharapkan agar semua masyarakat dapat terlibat mendukung pemerintah dalam setiap aspek pembangunan Kota Kupang, terutama dalam rangka pemenuhan air bersih.

“Paradigma yang baru kini masyarakat sebagai pelaku pembangunan. Pemerintah dan masyarakat bersinergi menemukan solusi dalam pemenuhan kebutuhan semua orang. Sumur bor ini ada banyak. Nanti kita satukan dalam reservoar yang akan dibangun di sekitar sumur bor. Kumpul sedikit-sedikit kan jadi banyak,” kata mantan anggota komisi X DPR RI ini.

Untuk diketahui, Pemerintah Kota Kupang terus berupaya mencari jalan keluar untuk memastikan ketersediaan pemenuhan air bersih bagi warga. Salah satu jawaban atas perjuangan tersebut yakni berhasil mendapatkan anggaran senilai Rp189 Miliar untuk pembangunan SPAM Kali Dendeng. (Humas Pemkot Kupang)

Related posts