BA’A, berandanusantara.com – Festival ‘Mulut Seribu’ yang diselenggarakan Pemerintah Rote Ndao pada tanggal 26–28 Oktober 2019 diharapkan bisa berdampak langsung pada kunjungan wisatawan du daerah terselatan Indonesia itu.
Hal ini diungkapkan anggota DPRD Rote Ndao, Erasmus Frans kepada media ini, Jumat (25/10/2019). Di samping itu, menurut dia, melalui festival ini membawa peningkatan terhadap perekonomian masyarakat.
“Kita berharap kedepan nanti akan memberi manfaat yang positif bagi kemajuan pariwisata di Rote Ndao,” ungkap Mus Frans, sapaan akrabnya yang juga merupakan pelaku pariwisata.
Meski demikian, Mus Frans mengkritik bahwa dalam pelaksanaan fedtival ‘Mulut Seribu’ yang untuk pertama kali digelar di kabupaten Rote Ndao belum memiliki dampak secara langsung terhadap kunjungan pariwisata.
Menurut dia, objek wisata ‘Mulut Seribu’ belum dikenal secara luas. Di samping itu, waktu promosi pun dinilainya terlalu singkat, karena untuk melakukan perjalanan wisata membutuhkan perencanaan matang.
Selain itu, Mus menjelaskan, pelaksanaannya tidak melibatkan pihak ketiga. Karena jika hanya pemerintah tanpa melibatkan pihak ketiga, maka dapat dipastikan akan sulit terselenggara dengan baik.
“Akan kurang hits jika festival sekelas inu hanya dilakukan oleh pemerintah saja,” ketusnya.
Kedepan, Mus mengharapkan agar festival ini bisa terjadwal dengan baik dan pada waktu yang sama sehingga para wisatawan bisa merencanakan perjalanan mereka.
“Kami tentunya mendorong supaya kegiatan ini bisa berjalan dengan baik. Ini Program yang baik dari Pak Gubernur dimana ada sharing dana dengan Kabupaten untuk gelar kegiatan seperti ini,” imbaunya.
Dia menambahkan, dengan adanya Festival mulut seribu bisa mengangkat daerah Landu Leko menjadi daerah wisata baru.
“Kita harap masyarakat disana akan memiliki tourism minded atau wawasan pariwisata,” pungkasnya. (AM/BN/SN)