KUPANG, berandanusantara.com – Kota Kupang dalam waktu dekat akan memiliki gedung Bioskop Misbar (Gerimis Nubar) akan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sarana hiburan, serta pementasan kesenian.
Peletakan batu pertama gedung Bioskop Misbar Kota Kupang ini berlangsung pada Rabu (9/10/2019) oleh Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI, Harry Sungkari didampingi Wali Kota Kupang, Jefirtson Riwu Kore.
Harry Sungkari pada kesempatan itu mengatakan gedung Misbar Kupang yang akan dibangun itu bukan hanya untuk menonton film, tetapi diharapkan bisa menjadi tempat untuk mengembangkan berbagai karya seni.
“Saya sangat berharap ada karya-karya baru yang muncul dari NTT lewat gedung Misbar ini. Tentunya juga kental dengan nilai kearifan lokal,” ungkap Sungkari.
Menurutnya, kearifan lokal perlu digali dan dikembangkan sehingga bisa dijual dan dipertontonkan ke seluruh dunia. Apalagi kata dia, NTT memiliki keberagaman adat istiadat dan budaya yang sangat kaya.
“Bekraf tentunya sangat berkomitmen membantu daerah untuk dapat mengembangkan perekonomian lewat bidang ekonomi kreatif,” kata Sungkari.
Sementara Wali Kota Kupang, Jefirtson Riwu Kore menyampaikan apresiasi besar kepada Bekraf RI yang telah membantu pemerintah Kota Kupang untuk pembangunan gedung Misbar tersebut.
Menurut Riwu Kore, konsep misbar Kota Kupang yang akan dibangun telah didesain dengan mengusung konsep artistik dan unik, agar bisa dimanfaatkan untuk kepentingan hiburan sekaligus membangkitkan kreatifitas seni.
“Gedung Misbar Kupang didesain khusus dengan keunikan budaya yang ada,” ujar mantan anggota Komisi X DPR RI itu.
Pembangunan gedung Misbar Kota Kupang ini menghabiskan anggaran sebesar Rp3 Miliar lewat bantuan dari Bekraf RI. Gadung yang dibangun di lokasi eks restoran Teluk Kupang itu rencananya akan selesai dibangun pada bulan Desember 2019 mendatang.
Misbar atau gerimis bubar merupakan istilah yang telah dikenal sejak tahun 1980-an. Misbar sama dengan pertunjukan film dengan menggunakan layar tancap.
Meski demikian, misbar dalam konsep Bekraf RI tidak sekadar layar tancap semata, namun bisa menjadi pusat kesenian dan budaya. (AM/BN)