KUPANG, berandanusantara.com – Warga penghuni rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di kelurahan Kolhua, Kota Kupang, NTT, mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih.
Sumur bor yang terpasang di lokasi tersebut pun tidak berfungsi. Jasa tangki dengan harga yang cukup mahal pun terpaksa dipakai warga demi memenuhi kebutuhan akan air bersih.
Terkadang, warga pun harus mengkonsumsi air hujan jika musimnya tiba. “Ya mau bagaimana lagi, karena ini untuk keperluan sehari-hari seperti masak, cuci, mandi, serta masak,” ungkap warga setempat, Americo Seran Loek, Sabtu (26/1/2018),
Menurut aarga eks Timor-Timur ini, persoalan tersebut sudah pernah disampaikan ke Pemerintah Kota (pemkot) Kupang, namun tidak digubris. Alasannya, karena proyek tersebut berasal dari pemerintah pusat.
“Pemkot tidak ada solusi,” katanya.
Warga lainnya, Albert Bimusu, mengungkapkan bahwa masalah air bersih sudah sangat menyiksa warga penghuni MBR. Warga RT 32 kelurahan Kolhua itu berharap pemerintah bisa segera memperhatikan.
Selain air bersih, jelas Albert, sejumlah persoalam lain juga turut dirasakan warga penghuni perumahan MBR. “Infrasutruktur juga sangat memprihatinkan. Kalau bisa pak Wali Kota bisa perhatikan,” pungkasnya. (Tim)