KUPANG, berandanusantara.com – Wartawan asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Yohanes Seo mengharumkan nama daerah dan Indonesia, lantaran berhasil meraih Society Of Publisher In Asia (SOPA) Award tahun 2018.
SOPA Award merupakan sebuah penghargaan dari organisasi media nirlaba yang secara konsisten memberikan penghargaan kepada kerja-kerja media cetak dan daring sejak tahun 1999.
SOPA Award sendiri terdiri dari beberapa juri yang sepanjang tahun bekerja melihat liputan investigasi yang dihasilkan di 8 negara, mulai dari Asia Pasifik sampai Eropa.
Yohanes Seo, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Jhon Seo merupakan Wartawan Tempo di NTT. Dia bersama dua rekannya yakni Stefanus Teguh Edi Pranomo (Tempo) dan Alyaa Alhadjri (Malaysiakini), berhasil membuat tulisan dari hasil investigasi membongkar jaringan perdagangan manusia (human traficking) Indonesia-Malaysia.
Hasil investigasi tersebut dimuat di Majalah Tempo dan Malaysiakini.com bertajuk “Following the Illegal Indo-M’sia Maid Trade” yang sebelumnya masuk nominasi dalam kategori Excellence in Investigative Reporting.
Tidak main-main, Jhon Seo bersama rekannya harus bersaing dengan sejumlah Wartawan dari media berkelas dunia lainnya seperti Reuters yang memuat tulisan berjudul “Duterte’s Killer Cops”.
Selain itu ada juga The Associated Press (AP) “Pulp Giant Tied to Companies Accused of Fires”, The Wall Street Journal “China’s All-Seeing Surveillance State is Everywhere”, R.AGE “Student/Trafficked”, Sixth Tone berjudul “Chinese Demand for Bloodwood Cuts Into Congo’s Ecosystem” dan dua lainnya media berbahasa mandarin.
Penghargaan tersebut telah diterima Jhon Seo di Hongkong pada tanggal 13 Juni 2018 lalu, yang diwakili oleh perwakilan Tempo Indonesia.
Jhon yang dihubungi media ini, Senin (9/7/2018), mengungkapkan rasa bahagianya atas kerja keras yang dilakukan, terutama dalam hal membongkar kejahatan kemanusiaan yang sudah sangat meresahkan bangsa Indonesia dan NTT pada khsususnya.
“Senang bisa menerima SOPA award untuk asia atas tulisan trafficking. Saya berharap ada juga teman2 jurnalis lain bisa juga menerima award lainnya,” ungkapnya.
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya dalam menyelesaikan tulisan investigasi human trafficking tersebut. “Ini merupakan kebanggan. Terima kasih untuk semuanya,” pungkas Jhon. (AM/*)