JAKARTA, BN – Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (BP Batam) resmi mengangkat tujuh deputi baru untuk masa jabatan lima tahun. Salah satu nama yang ditunjuk adalah Fary Djemy Francis, politisi Partai Gerindra asal Nusa Tenggara Timur (NTT), yang kini menjabat sebagai Deputi IV Bidang Investasi dan Pengusahaan.
Fary sebelumnya dikenal sebagai anggota DPR RI selama dua periode, yakni 2009-2014 dan 2014-2019. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT ASABRI. Pengangkatan tujuh deputi baru ini merupakan bagian dari ekspansi kepemimpinan BP Batam, yang sebelumnya hanya terdiri dari lima deputi.
Berikut daftar deputi yang telah dilantik beserta bidang tugas masing-masing:
1. Alexander Zulkarnain – Deputi Bidang Administrasi dan Keuangan
2. Sudirman Saad – Deputi Bidang Kebijakan Strategis dan Perizinan
3. Syarlin Joyo – Deputi Bidang Pengelolaan Lahan, Pesisir, dan Reklamasi
4. Fary Djemy Francis – Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan
5. Ruslan Aspan – Deputi Bidang Pengelolaan Bandara, Pelabuhan, dan Lalu Lintas Barang
6. Ariastuty Sirait – Deputi Bidang Pelayanan Umum
7. Mouris Limanto – Deputi Bidang Infrastruktur
Dengan pelantikan ini, seluruh deputi diharapkan dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka secara profesional sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Mereka bertugas memastikan pengelolaan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Batam berjalan dengan efektif dan efisien.
Profil Singkat Fary Djemy Francis
Fary Djemy Francis lahir di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pada 7 Februari 1968. Ia menempuh pendidikan di SMA Negeri Dili sebelum melanjutkan studi di Universitas Timor Timur, jurusan Sosial Ekonomi, dan kemudian meraih gelar di bidang Agro Bisnis dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 1998.
Di dunia politik, Fary terpilih sebagai anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan NTT II pada Pemilu 2009 dan kembali terpilih pada Pemilu 2014. Selama menjabat, ia dipercaya menjadi Ketua Komisi V DPR RI, yang membawahi sektor transportasi, pekerjaan umum, perumahan rakyat, desa, dan pembangunan kawasan tertinggal.
Selain aktif di politik, Fary juga memiliki pengalaman di berbagai lembaga swadaya masyarakat dan pernah menjadi tenaga ahli dalam kerja sama dengan badan-badan internasional seperti UNICEF, UNHCR, AUSAID, GTZ, JICA, dan OXFAM. (*/BN)