KUPANG, BN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nusa Tenggara Timur (NTT) mendorong Bank NTT untuk mengambil langkah strategis dalam mengaktifkan kembali Kantor Operasional Cabang Surabaya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Ketua Komisi III DPRD NTT, Yohanes De Rosari, pada Selasa (11/3/2025), menegaskan bahwa pihaknya berharap Bank NTT dapat menciptakan inovasi agar kantor cabang di Surabaya bisa kembali eksis dan berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Untuk menjawab harapan masyarakat, kami meminta agar Bank NTT menciptakan sejumlah inovasi sehingga Kantor Cabang Surabaya bisa eksis kembali dengan prinsip menyatukan langkah bersama guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah memperkuat soliditas internal antara pimpinan dan seluruh jajaran di Bank NTT. Menurutnya, kerja sama yang erat di antara seluruh pihak akan memberikan dampak produktif bagi kepentingan publik.
Selain itu, Yohanes juga mendorong agar Bank NTT menjalin kerja sama dengan para bupati dan wali kota se-NTT untuk memenuhi modal inti minimum yang saat ini masih mengalami kekurangan sebesar Rp595 miliar.
“Bank Jatim sebagai bank induk dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) tentunya menjamin Bank NTT. Sesuai ketentuan OJK Nomor 12 Tahun 2021, Bank NTT harus ber-KUB dengan Bank Jatim, sehingga diperlukan penyertaan modal sebesar Rp50-100 miliar untuk memenuhi kriteria modal inti minimum,” jelasnya.
Politisi Partai Golkar ini juga menegaskan bahwa dukungan penyertaan modal dari pemerintah kabupaten/kota sangat diperlukan. Jika setiap kabupaten/kota menyetor Rp5 miliar per tahun anggaran dan ditambah kontribusi Pemprov NTT sebesar Rp30 miliar sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah (Perda), maka dalam jangka waktu lima tahun modal inti minimum Bank NTT bisa terpenuhi. (*/BN)
